Kediri, NU Online
Sekitar 80 persen dari 300 santri di sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Kediri, Jawa Timur terkena anemia.
"Dari beberapa kali survei yang kami lakukan di sejumlah pondok pesantren, kami mendapati sedikitnya antara 80 hingga 82 persen santri mengalami anemia," kata Pengelola Program Kesehatan Anak dan Remaja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Endah Tariningsih, di Kediri, Selasa.
<>Menurut dia, survei yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri itu adalah dengan cara memeriksa darah para santri. Terakhir kali survei dilakukan di Ponpes Darussalam, Desa Sumbersari, Kecamatan Kepung. Dari 300 santri yang diperiksa darahnya, sekitar 82 persen dinyatakan anemia.
Berdasar penelitian yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, didapati kesimpulan, bahwa pola makan kalangan santri memang tidak teratur. "Selain itu makanan yang dikonsumsi para santri angka kecukupan gizinya berkurang, sehingga wajar jika kebanyakan santri di pondok pesantren banyak yang menderita anemia," katanya.
Ia memaklumi, adanya sejumlah pondok pesantren yang melarang para santrinya mengkonsumsi daging. Namun hal itu bisa diganti dengan makanan yang mengandung gizi cukup.
"Karena bagaimanapun juga anemia ini dapat memengaruhi fungsi kerja otak. Oleh sebab itu masalah gizi juga harus diperhatikan," ucapnya mengingatkan.
Sebelumnya Dinas Kesehatan juga melakukan survei di beberapa kantin sekolah dengan menemukan masih banyaknya kantin sekolah dasar di Kabupaten Kediri yang menjual makanan jauh dari standar kesehatan. (ant/tob)