Probolinggo, NU Online
Sedikitnya 50 siswa SLTA dan santri di Kabupaten Probolinggo mendapatkan pelatihan wawasan sebagai remaja muslim, Rabu (18/1). Pelatihan ini digelar oleh Takmir Masjid Agung Ar-Raudlah Kota Kraksaan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Haul Kiai Abdul Wahab atau Kiai Ronggo dan HUT ke-7 Kota Kraksaan.
Pelatihan ini dihadiri oleh segenap jajaran pengurus Takmir Masjid Agung Ar-Raudlah Kota Kraksaan, pengurus PCNU Kota Kraksaan baik lembaga dan badan otonom serta Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis.
Ketua Panitia Misbahul Munir mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk mengendalikan kenakalan remaja serta pengaruh dari minuman keras (miras) dan obat-obatan terlarang. Terlebih saat ini, para remaja menjadi sasaran utama dari peredaran miras dan narkoba.
“Remaja merupakan generasi muda calon penerus pembangunan dan sebagai estafet kepemimpinan yang akan datang. Sehingga harus betul-betul dipersiapkan dengan baik mulai dari akhlak hingga tingkah lakunya,” katanya.
Menurut Munir, pelatihan remaja muslim ini merupakan salah satu upaya dalam rangka membentengi para remaja dari hal-hal negatif yang dapat merusak masa depannya. Sebab bagaimanapun juga, miras dan narkoba merupakan ancaman nyata dalam membentuk generasi muda yang berkualitas dan berakhlakul karimah.
“Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan ini nantinya mampu meningkatkan kualitas pendidikan kalangan remaja. Sehingga bisa menyampaikan kepada sesama siswa agar bersama-sama tidak terjerumus kepada kenakalan remaja dan pergaulan bebas. Serta mampu menjauhi miras dan narkoba,” harapnya.
Sementara Sekretaris Takmir Masjid Agung Ar-Raudlah H. Moh. Nurul Yakin menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pihaknya demi kemakmuran masjid. Setidaknya dengan kegiatan ini masjid akan semakin ramai didatangani masyarakat, khususnya para remaja.
“Ini merupakan salah satu upaya untuk mengajak kalangan remaja agar datang ke masjid. Jika sudah terbiasa datang ke masjid maka nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan. Sehingga kalau tidak mendatangai masjid kurang nyaman. Tujuan akhirnya mampu memakmurkan masjid di lingkungannya masing-masing,” katanya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)