ZA Gelorakan Semangat Juang Ulama dan Umat
NU Online · Selasa, 24 November 2009 | 07:10 WIB
Setelah menjelaskan bahwa acara di Jabar merupakan rangkaian pertemuan serupa di Jatim dan Jateng, yang juga dihadirinya, ia menyatakan bahwa maksud pertemuan itu adalah untuk mengadakan perhubungan dan persatuan ulama sebagai guru dan pemimpin yang mempunyai kedudukan istimewa di tengah-tengah masyarakat.<>
“Tanah Jawa adalah suatu negeri yang penduduknya sebagian besar terdiri dari umat Islam, sehingga dengan sendirinya kita tidak boleh ketinggalan untuk menyelenggarakan Benteng Perjuangan Jawa karena itu kedudukan kaum ulama bertambah penting. Marilah kita membaharui niat ikut berjuang dalam Benteng Perjuangan Jawa.” (Sinar Baroe, 1/8/44, h. 3).
Sementara sebagai pengurus NU Jakarta, ZA ikut mengurusi PCNU di sekitarnaya, seperti melantik PCNU Pandeglang pada 11 Juni 1944. Dalam pelantikan tersbeut antara lain ia mengatakan, “Hendaknya NU menyesuaikan diri dengan keadaaan zaman, serta berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai kemenangan terakhir.” (Asia Raya, 15-6-44, h.2).
Lalu pada 13 September 1944, dalam Rapat Umum Umat Islam di Taman Raden Saleh Jakarta, sebagai pengurus Masyumi (gabungan partai Islam) yang memipin rapat tersebut ZA menyatakan, “Soal kemerdekaan dalam Islam bukanlah soal semboyan dan cita-cita saja, tetapi adalah menjadi dasar dari agama. Umat Islam yang mempunyai jiwa yang hidup, harus menuntut dan mempertahankan kemerdekaan, jika perlu dengan jiwa raganya.” (Tjahaya, 15/9/44, h.1) --Iip D. Yahya
Terpopuler
1
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
2
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
3
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
4
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
5
Khutbah Jumat: Persatuan Umat Lebih Utama dari Sentimen Sektarian
6
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
Terkini
Lihat Semua