Warta SERPIHAN PEMIKIRAN KH ZAINUL ARIFIN (3)

ZA Gelorakan Semangat Juang Ulama dan Umat

NU Online  ·  Selasa, 24 November 2009 | 07:10 WIB

Mobilitas KH Zainul Arifin (ZA) tidak hanya di lingkungan NU. Ia juga melakukan roadshow yang tak mengenal lelah bagi kepentingan Masyumi. Misalnya pada 30-31 Juli 1944, dilangsungkan Musyawarah Ulama Jawa Barat yang dihadiri 600 ulama. ZA hadir untuk membuka acara tersebut sebagai perwakilan Pengurus Besar Masyumi.

Setelah menjelaskan bahwa acara di Jabar merupakan rangkaian pertemuan serupa di Jatim dan Jateng, yang juga dihadirinya, ia menyatakan bahwa maksud pertemuan itu adalah untuk mengadakan perhubungan dan persatuan ulama sebagai guru dan pemimpin yang mempunyai kedudukan istimewa di tengah-tengah masyarakat.<>

“Tanah Jawa adalah suatu negeri yang penduduknya sebagian besar terdiri dari umat Islam, sehingga dengan sendirinya kita tidak boleh ketinggalan untuk menyelenggarakan Benteng Perjuangan Jawa karena itu kedudukan kaum ulama bertambah penting. Marilah kita membaharui niat ikut berjuang dalam Benteng Perjuangan Jawa.” (Sinar Baroe, 1/8/44, h. 3).

Sementara sebagai pengurus NU Jakarta, ZA ikut mengurusi PCNU di sekitarnaya, seperti melantik PCNU Pandeglang pada 11 Juni 1944. Dalam pelantikan tersbeut antara lain ia mengatakan, “Hendaknya NU menyesuaikan diri dengan keadaaan zaman, serta berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai kemenangan terakhir.” (Asia Raya, 15-6-44, h.2).

Lalu pada 13 September 1944, dalam Rapat Umum Umat Islam di Taman Raden Saleh Jakarta, sebagai pengurus Masyumi (gabungan partai Islam) yang memipin rapat tersebut ZA menyatakan, “Soal kemerdekaan dalam Islam bukanlah soal semboyan dan cita-cita saja, tetapi adalah menjadi dasar dari agama. Umat Islam yang mempunyai jiwa yang hidup, harus menuntut dan mempertahankan kemerdekaan, jika perlu dengan jiwa raganya.” (Tjahaya, 15/9/44, h.1) --Iip D. Yahya