Warta SEABAD KH A. WAHID HASYIM

Yudi Latif: Wahid Hasyim Tokoh Terpenting Setelah Soekarno

NU Online  ·  Sabtu, 30 April 2011 | 09:20 WIB

Jakarta, NU Online
Pengamat politik Yudi Latif menilai peran dan sumbangsih KH Wahid Hasyim bisa dikatakan sebagai tokoh terpenting setelah Soekarno karena ia merupakan satu-satunya tokoh yang mengikuti seluruh proses persidangan menuju Indonesia merdeka.

Wahid Hasyim dalam catatan sejarah, merupakan satu-satunya tokoh yang mewakili umat Islam yang duduk dalam BPUPKI, panitia 8, panitia 9, yang merumuskan Piagam Jakarta yang menjadi mukaddimah dalam pembukaan UUD 1945 serta turut dalam persidangan di PPKI.<>

“Beliau berperan penting dalam kompromi kebangsaan dengan pencoretan tujuh kata pada Piagam Jakarta dan setelah 18 Agustus, ia tak pernah mengungkit-ungkit masalah itu lagi dan menerima kenyataan yang ada,” katanya dalam bedah buku Seabad KH Wahid Hasyim di Auditorium Kementerian Agama, Sabtu (30/4).

Dengan penerimaan tersebut, Indonesia tetap menjadi bangsa yang religius, tetapi tetap terbuka, bangsa yang berketuhanan dan berkebudayaan. “Beliau sekaligus bisa menjadi muslim sekaligus nasionalis yang baik karena baginya tak ada pemisahan antara keindonesiaan dan keislaman,” paparnya.

Buku dan pemikiran Wahid Hasyim, serta tokoh NU lainnya, menurutnya perlu untuk terus dipublikasikan agar tidak hilang, padahal banyak sekali kontribusi dan peran tokoh-tokoh NU dalam dinamika kebangsaan.

“Saya terperangan setelah membaca buku Wahid Hasyim, banyak kegelapan sejarah Indonesia yang dijelaskan secara luas dan mencengangkan,” katanya. Dua buku yang dibedah tersebut adalah Sejarah Hidup KH A Wahid Hasyim dan Mengapa Saya Memilih Nahdlatul Ulama.

Pemikiran NU, yang juga dipegang oleh KH Wahid Hasyim adalah kemampuan merangkul universalitas tetapi tidak kehilangan lokalitasnya sehingga jejak tradisi dalam Islam tetap kuat. Ia mencontohkan penggunaan jas, tetap bisa dipadukan dengan peci.

Orang NU juga tetap berakar darimana ia berasal. “Orang NU yang berpendidikan Barat tak lupa akan kampung halamannya, ini berbeda dengan yang lain, yang tak mau kembali ke kampungnya lagi,” terangnya.

Wahid Hasyim, merupakan tokoh yang berusia pendek, tetapi memiliki jejak panjang dan sumbangsih yang sangat bernilai bagi bangsa ini. (mkf)