Warta

Warga Tempat Pengungsi Diberdayakan

NU Online  ·  Senin, 21 Juli 2003 | 05:16 WIB

Jakarta, NU Online
Pemda Aceh Utara dengan dibantu para instruktur dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)
memberi keterampilan kepada warga di tempat pengungsi Releuk berupa membuat kain bordir untuk mukena, jilbab, kerajinan songko, dan tas khas Aceh.

"Pengungsi tak boleh banyak melamun atau memikirkan kampung halaman. Mereka harus diberi kegiatan bermanfaat," kata Ketua Kelompok Kerja Pemberdayuaan Umat (KKPU) Hj. Inayati S Tarmizi di
tempat pengungsi Releuk, Minggu.

<>

Hingga kini pihak KKPU telah berhasil mengajak warga di tempat pengungsi mengisi kegiatan berupa kerajinan membuat kain bordir untuk dipasarkan ke sejumlah tempat. Permintaan pasar terhadap
kerajinan khas Aceh termasuk songkok dan tas makin meningkat, kata Inayati.

Dia mengaku permintaan untuk kerajinan khas Aceh bahkan belum seluruhnya dapat dipenuhi karena kemampuan industri rumah tangga belum pesat.

"Setelah mereka kembali ke desa kami akan kirimkan mesin jahit agar industri kerajinan Aceh berkembang," katanya.

Cut Mulyana, intruktur pembuat bordir di tempat pengungsi Reuleut, mengatakan, dalam lima hari warga dapat membuat kain bordir untuk mukena, jilbab dan lain sebagainya yang diajarkan.

"Hasil kerajinan digunakan untuk kebutuhan warga tempat pengungsi, jadi belum sampai kepada tahap pemasaran. Tapi setidaknya para pengunsi tidak merasa tertekan di tempat pengungsi karena
mereka merasa diberdayakan," katanya.

Tempat pengungsi Reuleut kini diisi 4.444 jiwa atau 1.043 Kepala Keluarga (KK) dan mereka diungsikan lantaran di kampungnya sering terjadi kontak senjata antara TNI dan GSA.(ant/mkf)

Â