Warta

Warga NU Tidak Terlibat Teroris

NU Online  ·  Senin, 14 Juli 2003 | 03:25 WIB

Jakarta, NU Online
Dalam kapasitas selaku warga Nahdatul Ulama (NU) di Bandar Lampung, Minggu (13/7), Wakil Presiden yang juga Ketua Umum DPP PPP, Hamzah Haz yakin tidak ada warga NU maupun ulama dari Ormas Islam terbesar di Indonesia itu yang terlibat dalam aksi teroris.

"Berkali-kali Saya sudah katakan dan tegaskan tidak ada teroris Islam di negeri kita dan Saya yakin tidak ada warga NU maupun ulamanya yang terlibat di dalamnya," kata Hamzah yang didampingi Ketua Umum PB NU, KH Hasyim Muzadi di depan ribuan warga NU di Lampung tersebut.

<>

Hamzah meyakini, tidak ada ajaran Islam yang bersifat merusak dan mengajarkan umatnya untuk menjadi teroris. Padahal belakangan ini, lanjut Hamzah, setiap kali terjadi aksi teroris dan kejadian buruk di dunia, selalu saja umat Islam yang jadi sasaran tudingan sebagai pelakunya.

"Tudingan yang jelek-jelek dan merusak dikaitkan dengan Islam, padahal tidak demikian," katanya. Menurut Hamzah, sebenarnya sudah sejak dulu banyak tokoh Islam di Indonesia yang dicurigai oleh aparat maupun pemerintah dan dianggap sebagai teroris atau pemberontak.

"Tapi Saya tetap yakin tidak ada para ulama yang berasal dari Ormas Islam terbesar di negeri kita ini yang menjadi teroris," cetus Hamzah lagi.

Diingatkan oleh Hamzah, justru sebagai mayoritas warga Indonesia dan penduduk Islam terbesar di dunia, sudah semestinya umat Islam di negeri kita dapat memberikan warna kepada dunia apa yang sebenarnya warna Islam itu.

Hamzah berpendapat, malahan negara yang melakukan penyerangan ke Irak adalah pantas disebut sebagai teroris, bukan umat Islam di Indonesia atau negara Islam dan berpenduduk Islam yang lainnya.
Ia memberikan alasan, dulu Amerika Serikat (AS) disebutkan sebagai pembela HAM di dunia, tapi apakah HAM berjalan ketika Irak diserang dengan banyak anak-anak maupun para wanita yang ikut menjadi korban, tanya Hamzah pula.

Begitupula dalam hal demokrasi, tutur dia lagi, AS justru menunjukkan dirinya tidak memperhatikan seruan hampir seluruh negara di dunia yang melarang melakukan penyerangan ke Irak, tapi jalan terus.

"Apakah bukan AS ingin menunjukkan sebagai diktator, dunia dapat melihatnya sendiri di Irak sampai sekarang," kata Hamzah Haz lagi.

Dia pun menyebutkan tudingan kepada dirinya yang dianggap sebagai pelindung teroris. "Tidak benar kalau Saya dikatakan sebagai pelindung teroris karena kalau ada ulama yang terbukti menjadi teroris justru Saya akan minta duluan agar ditangkap," aku Hamzah.

Namun begitu, kalau ada ulama yang bukan teroris ditangkap, justru dia yang akan lebih dulu membelanya.
"Lihat saja sendiri siapa yang benar," demikian Hamzah Haz.