Pihak Perwakilan Umat Buddha Indonesia atau Walubi tidak mempermasalahkan patung berjudul "Sinar Hati Gus Dur" yang berbentuk mirip Buddha tetapi berwajah mantan Presiden RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu. Karenanya, mereka meminta agar hal tersebut tak perlu dibesar-besarkan.
"Sebenarnya secara ajaran tidak masalah, cuman tidak etis. Mungkin karena tidak mengerti saja. Hal ini tidak usah dibesar-besarkan," kata Ketua DPD Walubi Jawa Tengah David Hermanjaya di sela-sela perayaan Imlek di Kelenteng Liong Hok Bio Kota Magelang di Magelang, Sabtu (13/2), menjelang tengah malam.<>
Saat peringatan 40 hari wafatnya Gus Dur, sejumlah seniman Magelang membuat patung Gus Dur, Jumat (5/2/2010) di Studio Mendut, sekitar tiga kilometer Timur Candi Borobudur, milik seniman Sutanto Mendut. Salah seorang pematung, Cipto Purnomo, membuat patung berjudul "Sinar Hati Gus Dur" yang berbentuk mirip Sang Buddha dengan wajah Gus Dur berkaca mata. Seniman lainnya membuat patung "Gunung Gus Dur" (Ismanto), "Presiden Di Sarang Penyamun" (Samsudin), dan "Gladiator Gus Dur" (Sujono).
Pihak DPP Pemuda Theravada Indonesia memprotes karya Cipto itu karena dianggap melecehkan simbol agama Buddha. Pada Jumat (12/2), kalangan seniman petani Magelang yang tergabung dalam Komunitas Lima Gunung Magelang menggelar pentas ritual sebagai simbol penutupan patung itu.
Patung berbahan batu alam warna putih dengan lubang di dada yang dipasangi properti lampu listrik warna hijau itu kini telah ditutup dengan tumpukan dahan berbentuk gunungan. Di bagian bawah gunungan dahan itu terpasang sejumlah tulisan, yakni "Patung ditutup untuk umum", "Menunggu usulan bijak patung ini sebaiknya dibagaimanakan?", "Akan menyerahkan pertimbangan kepada pihak yang kompeten", "Mohon maaf kepada yang tidak berkenan atas kelemahan kami", dan "Demi pembelajaran kami yang warga dusun gunung yang sangat butuh pencerahan (manusia jauh lebih penting dari patung)".
Menurutnya, patung itu sebagai suatu karya seni jangan dirusak.
"Sebagai karya seni, tetap disimpan. Kalau sudah tahu bahwa itu suatu kesalahan, yang penting jangan membuat kesalahan yang sama," katanya.
Ia menjelaskan, umat Buddha mengutamakan ajaran luhur Sang Buddha dalam kehidupan sehari-hari, terutama menentang berbagai kebiasaan yang tidak benar. Ia mengaku belum melihat secara langsung patung tersebut hingga saat ini.
"Saya belum lihat. Saya akan lihat. Saya tidak ingin komentar banyak karena belum lihat," katanya.
Pada kesempatan lain, Cipto menyatakan permintaan maaf jika karyanya telah menyinggung umat Buddha. Namun, dia membuat patung itu sama sekali tidak bermaksud menghina umat Buddha. Karya itu, katanya, sebagai simbol kebaikan Gus Dur selama hidupnya yang juga diperjuangkan oleh Buddha Gautama.
Cipto adalah pematung yang tinggal di kawasan Candi Borobudur. Pada 2009, dia memperoleh penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas karya patung Buddha terkecil di Indonesia berukuran 8 x 5 x 4 milimeter menggunakan bahan emas.
Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo, Kabupaten Magelang, KH Muhammad Yusuf Chudlori menilai, Cipto tidak punya maksud melecehkan agama tertentu.
"Tidak ada niat untuk melecehkan agama lain karena Gus Dur itu pluralis dan tidak pernah melecehkan agama lain juga. Karya itu maksudnya sebagai ekspresi seni. Namun, senimannya harus minta maaf kalau ternyata karyanya dianggap menyinggung pihak lain. Pihak yang tersinggung juga harus bisa memahami," katanya.
Sutanto juga menyatakan, karya patung itu tidak untuk menghina agama lain.
"Tetapi demi kebaikan bersama, kami memutuskan menutup patung itu untuk umum. Kami tidak tahu sampai kapan patung itu akan ditutup," katanya. (ant/mad)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NUĀ
5
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
6
Cek Kesehatan Gratis Sekolah Mulai 4 Agustus 2025, Sasar 53 Juta Siswa di Seluruh Indonesia
Terkini
Lihat Semua