Warta

Waketum PBNU: NU harus Mandiri

NU Online  ·  Senin, 21 Maret 2011 | 12:24 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Ali menjelaskan, secara organisasi NU berbentuk konfederasi, dengan pemilik saham terbesar pesantren-pesantren yang memiliki kemandirian.

Dalam hal ini, tugas PBNU adalah mengkoordinasikan, menggerakan dan mengarahkan, tetapi kekuasaan terbesar tetap ada pada pesantren-pesantren itu.<>

Karena itu, pada pemimpin NU di daerah harus inovatif, termasuk dalam upaya menggerakan roda organisasi. Ia mencontohkan, dalam sebuah kunjungan di daerah, ia diminta utuk membangunkan kantor cabang, tetapi ia menjelaskan, ketua cabang harus memiliki inisiatif.

“Kalau sekedar membantu, PBNU bolehkan, tetapi ketua PCNU harus memiliki inisiatif dalam meberdayakan organisasinya. Kalau semuanya dari pusat, apa gunanya struktur organisasi,” katanya.

Soal ekonomi saat ini memang masih menjadi tantangan terbesar bagi NU, yang salah satu pilar berdirinya adalah Nahdlatut Tujjar. Ia sepakat dengan ide perlunya pengembangan kewirausahaan di lingkungan NU untuk meningkatkan kesejahteraan.

“Perlu dikembangkan need of achievement dikalangan generasi muda dengan keseimbangan antara kebutuhan dunia dan akhirat,” jelasnya.

Salah satu program yang sedang dijalankan adalah pengembangan microfinance di cabang-cabang NU, yang diharapkan dapat memberi suntikan modal kepada Nahdliyyin. (mkf)