Banda Aceh, NU Online
Pendidikan agama harus menjadi prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan pemerintah di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pasca tsunami. Ini penting, karena bila pembangunan fisik yang didahulukan ditakutkan warga NAD akan tertinggal dari masyarakat lainnya.
"Utamakan sisi pendidikan, dalam membangun NAD. Kita khawatir bila semua berbau fisik dalam tempo beberapa tahun ke depan mereka akan tertingal jauh dengan yang lain. Untuk itu yang mendesak dilakukan di Aceh adalah membangun SDM, mentalitas dan etos kerja, dan ini bisa dimulai dari penanaman nilai-nilai kearifan di pesantren,"ujar aktivis LSM yang juga tim strategi pemulihan Aceh Paska Tsunami-PBNU, Nasikun Hasan kepada NU Online, dalam kunjungan ke beberapa pesantren penerima bantuan PBNU di Aceh, Rabu (23/2).
<>Menurut dia, apa yang dirasakan warga NAD yang terkena musibah boleh dibilang telah kehilangan segala-galanya. Mereka sudah tak lagi punya kekayaan sedikitpun, kecuali hanya pakaian yang ada di badan. Terlebih bagi mereka yang semula tergolong masyarakat miskin, kehadiran badai tsunami menambah beban yang cukup besar. "Coba bayangkan badai tsunami telah menyapu habis semua bangunan yang ada di atas bumi. Harta benda yang dimiliki habis dan yang tertinggal hanya apa yang ada di badan," ungkapnya.
Ketidakberdayaan warga Aceh, terus dia, tidak sekadar pada persoalan materi semata namun juga soal mental dan spiritual. Pembinaan mental sangat dibutuhkan guna membangun semangat baru yang telah hancur saat musibah datang. Hal tersebut bisa diantisipasi dengan menghidupkan kegiatan belajar di sekolah, khususnya pesantren. "Aspek pendidikan bagi warga Aceh perlu ditempatkan pada prioritas utama ketimbang yang lain. Sisi ini, penting dilakukan guna pengembalikan rasa optimisme yang telah hancur," harap Nasikun.
Sementara langkah-langkah yang perlu dilakukan, dengan mendahulukan pembangunan sarana belajar yang baik. Selain itu, persediaan tenaga guru dan perlengkapan belajar yang diperlukan mesti tersedia dengan baik. Sebisa mungkin, nuansa belajar tecipta kembali seperti semula. "Perbaikan sarana belajar yang rusak dan pengadaan guru menjadi agenda utama. Bila hal ini dilakukan, proses belajar yang baik bisa membangkitkan kembali semangat hidup warga NAD," jelas aktivis LSM Senior yang juga pendiri Lakpesdam dan P3M ini.
Untuk itu, lanjutnya, Nahdlatul Ulama sebagai organisasi sosial keagamaan yang memfokuskan diri dalam pelayanan pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat harus memanfaatkan peluang ini untuk membangun Aceh kembali agar tidak terus terpuruk dalam sejarahnya. "NU di berikan kesempatan oleh alam untuk membangun itu, ini hikmah yang bisa diambil, apalagi secara sosiologis tradisi di Aceh yang mayoritas Islam memiliki akar religiusitas yang dekat dengan NU," tandasnya.
"Dalam konteks ini NU tidak boleh lagi berpikir dalam konteks permukaan, tetapi bagaimana memikirkan masa depan Aceh 100 tahun mendatang seperti apa? bagaimana masa depan pendidikan, khususnya pesantren, bagaimana budayanya, relegiusitasnya, apakah akar tradisi dan mentalitas yang dimiliki masyarakat Aceh dapat bertahan dari gempuran budaya asing yang sudah mulai masuk beriringan dengan kehadiran mereka di Aceh. Kerangka berpikir ini yang harus dijadikan sandaran oleh NU, ketika berpikir soal recovery dan rekonstruksi di bumi serambi Mekkah ini,"katanya.
Lantas apa solusi yang bisa dilakukan ? menurut Nasikun, perlu gerakan budaya yang komprehensif untuk membangun kembali semangat Aceh sebagai sebuah masyarakat, membangun etos kerja dan memulihkan harkat serta martabat yang hilang akibat konflik yang berkepanjangan. "Kalau dulu masyarakat Aceh jelas melawan penjajah, tapi kini pergulatan mereka adalah melawan diri sendiri dan lingkungannya. Kesadaran ini yang perlu dibangunkan, agar muncul spirit baru sehingga mereka dapat menemukan kembali jati dirinya," pungkasnya mengakhiri pembicaraan kepada NU Online. (cih)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
6
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
Terkini
Lihat Semua