Warta Munas dan Konbes NU

Universalisme Ala Barat tidak Sepenuhnya Sesuai dengan Ajaran Islam

Ahad, 30 Juli 2006 | 03:07 WIB

Surabaya, NU Online
Universalisme nilai yang diusung oleh Barat tidak sepenuhnya sesuai dengan ajaran moral dan nilai yang ada dalam prinsip-prinsip Islam. Islam memiliki konsep universalisme tersendiri yang benar-benar mengacu kepada kemaslahatan umat. Sementara universalisme yang dilakukan oleh Barat seringkali berdasarkan kepentingan sepihak.
 
Demikian butir penyataan yang disepakati dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pada Komisi B Bahtsul Masail Diniyah Maudluiyyah, Sabtu (29/7) malam. Sidang komis dipimpin oleh Prof. Dr. KH. Abdul Muiz Kabri, KH. Ma'ruf Amin, dan HM. Kholil Nafis.

<>

Dinyatakan, globalisasi membawa dampak positif bagi umat Islam, yakni dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta membangun networking yang positif dengan umat Islam sendiri atau dengan umat lainnya. Namun, globalisasi melahirkan universalisasi nilai-nilai budaya dan moral dari Barat, seperti liberalisme dan isu hak asasi manusia (HAM).

Karena itu, Munas Alim Ulama NU menitahkan adanya penyaringan terhadap budaya yang datang dari luar Islam. NU, misalnya, memandang bahwa HAM adalah hak dasar yang dimiliki manusia yang telah diberikan oleh Allah SWT dan tidak ada satu makhluk pun yang berhak untuk melanggar HAM seseorang.

“Namun, dalam pandangan NU, manusia dalam melakukan hak dasarnya dibatasi oleh aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah,” demikian dalam butir kesepakatan. NU juga menolak upaya-upaya penafsiran kembali nash-nash syar’i yang sudah qoth’i al dilalah (jelas dan paten) walaupun atas nama Globalisasi, Hak Asasi Manusia (HAM) dan Universalisme.

Dinyatakan, NU tidak menafikan Globalisasi dalam arti cepatnya arus informasi sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tidak akan mengasingkan diri dari derasnya arus informasi, justru sebaliknya NU akan proaktif dalam mencari informasi untuk ditelaah, dipelajari, dipilah dan dipilih mana yang akan bermanfaat bagi kemajuan umat dan mana yang akan menjerumuskan umat ke dalam kesesatan. (nam)