Warta TERORISME

Ulama Aljazair Ingin Kerjasama dengan Ulama Indonesia

Jum, 16 Maret 2012 | 05:29 WIB

ALGER, NU Online
Upaya Dubes RI untuk Aljazair Ahmad Niam Salim mempromosikan Indonesia terus mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Setelah bertemu dengan para pejabat pemerintah dari presiden sampai para menteri, kalangan ulama juga mendapat perhatian dalam upaya mempererat hubungan ulama Indonesia dan Aljazair. Khusus mengatasi terorisme, ulama Aljazair ingin bekerjasama dengan ulama Indonesia.

<>
Dalam rangka menyebarkan paham Islam yang damai dan mempererat hubungan kedua negara yang sama-sama berpenduduk mayoritas Islam, Niam telah menggelar pertemuan dengan Ketua Asosiasi Ulama Muslim Aljazair atauJam’iyah Al Ulama Al Muslimin Al Djazairiyin Prof. Dr. Cheikh Abderrezak Gassoum. Hadir dalam pertemuan itu beberapa ulama Aljazair yang lain seperti Wakil Ketua AUMA Prof. Dr. Amar Talbi dan Bendahara AUMA Touhami Badjouri.

Dalam pertemuan tersebut, Cheikh Abderrezak Gassoum mengucapkan selamat atas tugas baru Dubes Niam di Aljazair. Dia berharap Dubes Niam bisa membantu mempererat hubungan dan kerjasama ulama tanah air dengan ulama Aljazair. Hal ini penting tidak hanya untuk saling belajar dan silaturahmi, tetapi juga untuk menyatukan kekuatan umat Islam yang berpagam moderat dan anti terorisme.

"Kami senang dengan kunjungan bapak Dubes, kami berharap silaturahmi ini bisa membawa manfaat bagi kedua bangsa dan umat Islam. Kami ingin menjalin kerjasama dengan ormas Islam Indonesia, khususnya dengan Nahdlatul Ulama sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia," kata Gassoum.

Doktor lulusan Universitas Sorbone ini menegaskan, keinginannya untuk mempererat hubungan dengan ulama Indonesia muncul setelah mendengar informasi langsung dari Ketua Umum PBNU Kiai Said Agil Siraj. Dalam pertemuan itu Kiai Said menjelaskan bahwa Nahdlatul Ulama selama ini concers dalam bidang dakwah untuk menyebarkan Islam yang moderat dan toleran melalui pendidikan Islam, pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial lainnya.

Menanggapi sambutan positif Prof. Dr. Cheikh Abderrezak Gassoum tersebut, Niam yang didampingi sekretaris pribadinya, Muhammad Nur Hayid menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. Dia juga setuju dan mendukung penuh upaya pewujudan kerjasama yang erat antara ulama Indonesia dan ulama Aljazair.

"Ini akan menjadi momentum luar biasa jika terwujud. Sebab, kedua negara mempunyai kultur yang hampir sama, yaitu pengembangan Islam yang moderat dan anti kekerasan. Selain itu, posisi kedua negara yang sama-sama strategis di wilayahnya masing-masing akan mendorong efek yang dahsyat untuk kampanye Islam damai di masing-masing kawasannya," ujar Dubes Niam.

Niam berharap kerjasama antar ulama kedua negara bisa memberikan kontribusi bagi upaya deradikalisasi paham keagamaan dari kelompok-kelompok beraliran radikal di kedua negara dan negara-negara Islam lainnya. Program ini diharapkan akan berdampak positif dalam mengurangi fenomena radikalisasi di negara-negara Islam dan akan memperbaiki citra Islam di dunia Barat.

"Kami akan memfasilitasi dan mengkoordinasikan dengan PBNU dan asosiasi ulama serta ormas Islam di Indonesia. Yang pasti KBRI akan membantu memudahkan upaya menjalin kerjasama antar ulama kedua bangsa ini," tambah Niam.

Catatan:

Merujuk perihal berita faksimil tersebut di atas, dengan hormat kami sampaikan hal-hal sebagai berikut :
Dalam rangka memperkenalkan diri sebagai Duta Besar RI untuk Aljazair yang baru dan menjalin silaturrahim dengan pihak Parlemen dan politisi dari berbagai parpol di Aljazair, pada tanggal 14 Maret 2012 kami telah mengadakan jamuan santap malam di Wisma Duta KBRI Alger, yang dihadiri oleh :

1.    Mr. Ahmed Maouche, Ketua Kelompok Persahabatan Indonesia-Aljazair di Parlemen Aljazair (Group Parlementaire d’Amitie Indonesie-Algerie) di Majelis Rendah Parlemen (Dewan Rakyat Nasional/ Assemblée  Populaire National/APN), Ketua Komisi yang membidangi Pendidikan, Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah dan Agama APN, dari partai Perhimpunan Nasional Demokratik/RND; 

2.    Mr. Abdelkader Fedala, Ketua Komisi yang membidangi Keuangan dan Anggaran APN, dari partai Front Pembebasan Nasional/FLN;

3.    Mr. Abdelhalim Abdelouahab, Ketua Komisi yang membidangi Pertanian, Perikanan dan Lingkungan Hidup APN, dari partai Gerakan Masyarakat untuk Perdamaian/MSP;

4.    Mr. Belkacem Kouadri Abdelkader, Ketua Komisi yang membidangi Kesehatan, Sosial, Tenaga Kerja dan pendidikan Kejuruan APN, dari partai Gerakan Masyarakat untuk Perdamaian/MSP;

5.    Mr. Abdelmalek Tacherift, Sekretaris Komisi yang membidangi Pendidikan, Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah dan Agama APN, dari partai Front Pembebasan Nasional/FLN;

6.    Dr. Idris Fadli, anggota Komisi yang membidangi Hukum APN, dari partai Front Pembebasan Nasional/FLN;

7.    Dr. Mouloud Hachemane, anggota Komisi yang membidangi Ekonomi APN, dari partai Front Perubahan/FC;

8.    Mr. Said Chriki, anggota Komisi yang membidangi Hubungan Luar Negeri APN, dari partai Perhimpunan Nasional Demokratik/RND; 

9.    Mr. Ali Hafdallah, anggota Komisi yang membidangi transportasi APN, dari partai Gerakan Ennahda;

10.    Mr. Naamane Laouar, Ketua fraksi partai Gerakan Masyarakat untuk Perdamaian/MSP di APN;

11.    Prof. Guergouri Kamel, anggota Komisi yang membidangi Pertahanan Nasional APN, dari partai Gerakan Masyarakat untuk Perdamaian/MSP;

12.    Mr. Hafid Boumahroug, anggota Komisi yang membidangi Kebudayaan APN, dari partai Front Pembebasan Nasional/FLN;

13.    Mr. Mohamed Tahroaui,  anggota Komisi yang membidangi hukum APN, dari partai Front Pembebasan Nasional/FLN;

14.    Mr. Abdelkader Mechebek, anggota Komisi yang membidangi Pertahanan Nasional APN, dari partai Front Pembebasan Nasional/FLN;

15.    Mr. Ahmed Silarbi, anggota Komisi yang membidangi Pertanian APN, dari partai Front Pembebasan Nasional/FLN.

Hal-hal yang kami sampaikan dalam kesempatan tersebut a.l :

a.    Mengucapkan selamat datang dan menyatakan  penghargaan atas kehadiran para anggota APN anggota Kelompok Persahabatan Indonesia-Aljazair di Parlemen Aljazair (Group Parlementaire d’Amitie Indonesie-Algerie) di Majelis Rendah Parlemen (Dewan Rakyat Nasional/ Assemblée  Populaire National/APN) dari berbagai parpol di Wisma Duta RI Alger;

b.    Menyatakan kesiapan kami sebagai Duta Besar RI untuk Aljazair yang baru untuk melanjutkan dan lebih mempererat hubungan kerjasama di segala bidang antara kedua negara yang telah terjalin dengan baik selama ini, utamanya antara Parlemen kedua negara;

c.    Menjelaskan megenai perkembangan situasi di Indonesia, terutama sejak digulirkannya reformasi politik sejak tahun 1998. Sejak saat itu, Indonesia telah berhasil menyelenggarakan pemilu legislatif dengan aman damai pada tahun 1999, 2004 dan 2009 serta  pemilu presiden secara langsung pada tahun 2004 dan 2009. Keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia telah diakui oleh dunia internasional;

d.    Menyatakan kesan positif kami mengenai perkembangan situasi politik dan keamanan dalam negeri Aljazair yang tetap stabil dan aman, dibandingkan dengan negara-negara lainnya di kawasan Timur Tengah;

e.    Mengharapkan pemilu legislatif pada tanggal 10 Mei 2012 mendatang dapat dilaksanakan dengan aman dan lancar sehingga akan membawa kemakmuran bagi rakyat Aljazair.

f.    Menanggapi pernyataan kami, Mr. Maouche menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada kami dan KBRI Alger yang menurutnya aktif dalam mendorong peningkatan hubungan dan kerjasama antara Parlemen kedua negara. Beliau menegaskan kembali mengenai hubungan bersejarah yang telah terjalin antara kedua negara sejak pelaksanaan KAA I tahun 1955 di Bandung. Kontribusi bersejarah Indonesia tersebut tidak akan dilupakan oleh seluruh bangsa Aljazair.

Selain itu, Mr. Maouche juga menjelaskan mengenai perkembangan situasi politik terkini di Aljazair terutama pelaksanaan proses reformasi politik sejak tanggal 15 April 2011, langkah-langkah persiapan yang dilakukan oleh Pemerintah Aljazair untuk melaksanakan pemilu legislatif tanggal 10 Mei 2012 mendatang secara bersih dan transparan. Ditegaskan pula bahwa pemilu mendatang diharapkan akan menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Aljazair dan sekaligus meningkatkan keterwakilan kaum perempuan di lembaga legislatif. Mr. Maouche mengharapkan kiranya hubungan kerjasama antara Parlemen kedua negara tetap berlanjut dan semakin kuat di masa yang akan datang.

Sehubungan dengan hal tersebut, KBRI Alger siap untuk terus selalu mendukung dan memfasilitasi kegiatan kerjasama DPR RI dengan APN Aljazair, khususnya dalam implementasi Nota Kesepahaman / MoU in Enhanching Inter-Parliamentary Bilateral Relations  antara DPR RI dan APN Aljazair yang telah ditandatangani oleh Ketua DPRI RI Bapak Marzuki Alie dan Ketua APN Mr. Abdelaziz Ziari, pada saat kunjungan kerja Ketua APN ke Jakarta tanggal 8 Desember 2010. 

Laporan: Muhammad Nur Hayid dari Aljazair, 15 Maret 2012
Editor: Achmad Munif Arpas