Warta

Turki Minta Maaf atas Pembantaian Suku Kurdi

NU Online  ·  Kamis, 24 November 2011 | 08:47 WIB

Ankara, NU Online
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan meminta maaf atas tewasnya ribuan suku Kurdi dalam operasi militer di selatan Turki pada 1930-an.

"Mohon diperkenankan, atas nama negara, saya meminta maaf atas kejadian itu," ujar Erdogan di depan anggota Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP), Rabu, (23/11) yang disiarkan melalui televisi.<>

Erdogan mengatakan, menurut dokumen yang ada, serangan udara dan operasi darat di Kota Dersim--sebelumnya bernama Tunceli--yang berlangsung antara 1936-1939 telah menewaskan 13.800 orang. "Dersim merupakan salah satu tempat peristiwa berdarah yang paling tragis," katanya.

Menurutnya, serangan terhadap orang-orang Kurdi dilakukan oleh kelompok oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) yang didirikan oleh Mustafa Kemal Ataturk, pendiri negara modern Turki. Dalam dokumen lainnya yang diteken oleh Ismet Inonu, Pemimpin CHP dan Presiden Turki kedua setelah Ataturk meningggal pada 1938, jelas Erdogan, sekitar 11.600 orang telah meninggalkan tanah air. Hingga 1946, Turki masih menganut satu partai, yakni CHP. 

Erdogan mengutuk kebijakan partai oposisi CHP yang melakukan pembunuhan terhadap suku Kurdi. Saat ini CHP dipimpin oleh Kemal Kilicdaroglu dari Dersim.

"Dersim menderita dan mengalami peristiwa yang menyebabkan ribuan orang tewas. Ratusan orang juga mengalami bencana karena ulah CHP. Itu bukan dilakukan oleh Partai AKP, tetapi pemerintahan AKP harus menghadapi kenyataan tersebut serta meminta maaf terhadap apa yang dikerjakan CHP," katanya.

Belum lama ini, Mehmet Metiner, Deputi AKP, mengusulkan perubahan nama bandar udara internasional Sabiha Gokcen di Istanbul yang diadopsi dari nama anak perempuan Ataturk. Gokcen adalah pilot perempuan pertama Turki yang aktif ambil bagian dalam penyerangan suku Kurdi di Dersim.



Redaktur : Syaifullah Amin
Sumber   : Aljazeera