Warta

Tosari Widjaja: SDM Cerdas Terdidik NU Makin Melimpah

Ahad, 25 Juli 2010 | 09:28 WIB

Bogor, NU Online
Kualitas sumberdaya manusia (SDM) warga Nahdlatul Ulama (NU) semakin mengalami peningkatan seiring dengan makin banyaknya sekolah berkualitas yang tumbuh di lingkungan NU serta kian banyaknya anak-anak cerdas terdidik yang lahir dari rahim NU.

Demikian dikemukakan oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Maroko, H Tosari Widajaja kepada NU Online, Sabtu (24/5).<>

Dalam surat elektronik yang dikirim Tosari Wijaya ke NU Online, dikatakan, dahulu ada kesan warga NU terbelakang di bidang pendidikan. Kesan tersebut kian terkikis seiring dengan semakin tingginya kesadaran warga NU akan pendidikan.

"Saat ini peningkatan pendidikan NU semakin membaik. Kondisi ini harus terus ditingkatkan agar kian merata, sehingga semakin banyak warga NU yang taraf pendidikan membaik," tutur Tosari.

Tosari menambahkan, "Saat ini kader NU juga menjabat sebagai Mendiknas. Hal ini sebagai bukti kapasitas SDM warga NU juga sudah bagus," ungkapnya.

Oleh karena saat mengetahui putrinya, Zulfa Fitri Ikatrinasari, meraih gelar Doktor dari IPB setelah berhasil mempertahankan distertasi dengan judul "Rekayasa Sistem Pendukung Keputusan Intelijen Agropolitan", Tosari mengaku haru dan bersyukur.

"Sebagai orang tua dan sebagai warga NU saya merasa bersyukur dengan prestasi yang diaraih anak," ungkapnya.

Keberhasilan Zulfa meraih gelar doktor dari Pascasarjana IPB, semakain menambah banyak daftar kader cerdas terdidik yang lahir dari NU.

"Kini semakin banyak kader NU yang bergelar doktor. Kesan orang NU terbelakang secara pendidikan saya kira sudah kurang relevan, karena ini baik di kota-kota besar maupun daerah anak-anak cerdas NU semakin banyak yang masuk ke jenjang pendidikan tinggi," tutur Tosari.
 
Nama Majalah IPPNU

Ada yang unik di balik nama doktor baru dari Pascasarjana IPB, Zulfa Fitri Ikatrinasari, yaitu namanya diambil dari nama majalah yang pernah diterbitkan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

Tosari mengatakan, nama "Ikatrina" merupakan singkatan dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, sebuah nama majalah PW IPPNU Jawa Timur tahun 1970-an.

"Kalangan IPNU dan IPPNU yang seangkatan saya, tahu betul nama tersebut diambil dari nama majalah Ikatrina IPPNU," ungkap ketua PP IPNU periode 1976-1980 tersebut.

Dia melanjutkan, "Nama itu sebenrnya monumental bagi saya dan isteri sebagai kenang-kenangan saat aktif di IPNU dan IPPNU."

Sedangkan nama "Zulfa", sambung Tosari, ditambahkan oleh Prof Jambek, seorang peneliti NU darin Prancis. Saat itu, Prof Jambek sedang tinggal di Pesanten Darul Ma'arif Cipete Jakarta yang dikelola Ketua Umum PBNU saat itu, yakni KH Idham Chalid. (hir)