Warta

Tim Sukses Capres Belum Miliki Strategi Politik Yang Baik

NU Online  ·  Sabtu, 19 Juni 2004 | 00:45 WIB

Jakarta, NU Online
Pengamat politik dan militer, Salim Said, menilai Tim Sukses dari kelima pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) belum ada yang memiliki strategi politik yang baik untuk mengatur strategi Capres/Cawapres dalam berkampanye.

"Saya tidak melihat itu, meskipun ada anggota Tim Sukses yang berlatar belakang ahli strategi militer tetapi belum tentu mereka juga ahli strategi politik," kata Salim Said dalam dialog "Manajemen Tim Kampanye Capres 2004," di Jakarta, Jumat.

<>

Meski demikian ia mengakui kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) kali ini merupakan sesuatu yang baru karena belum pernah ada pengalaman Pemilu Presiden langsung sebelumnya, sehingga banyak pengamat menilai mesin politik partai tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Menurut Salim, para ahli strategi politik partai di negara lain umumnya memiliki data base tentang perpolitikan di dalam negeri untuk kepentingan kampanye.

Bahkan di Amerika Serikat, Tim Sukses Capres memiliki lembaga jajak pendapat tersendiri yang hasilnya sangat baik. "Kita masih berproses, mungkin lima tahun lagi akan lebih baik. Di Indonesia lembaga polling merupakan hal yang baru," katanya.

Menurutnya, kampanye Pilpres kurang meriah dibandingkan dengan kampanye Pemilu Legislatif, karena yang terlibat langsung hanya 10 orang (5 pasang Capres/Cawapres), sedangkan Pemilu Legislatif melibatkan puluhan ribu calon anggota legislatif (caleg).

Sedangkan menyangkut "money politics" yang dilakukan Capres/Cawapres dan Tim Kampanyenya, Salim menilai tidak perlu ditakuti, karena menyangkut jutaan pemilih.

"Berapa besar uang dan divisi yang akan dipakai untuk mempengaruhi sekitar 153 juta pemilih. Ini tidak mudah, apalagi Tim Sukses belum berpengalaman," katanya.

Ketua Koalisi Media untuk Pemilu Jurdil, Garin Nugroho, mengatakan, untuk Pemilu Legislatif banyak "kantong-kantong uang" yang bisa dikontrol oleh Partai atau Caleg, sedangkan pada Pilpres akan sangat sulit.

Ia juga mengingatkan politik uang sangat berbahaya karena bisa menghilangkan partisipasi politik rakyat.

Oleh karena itu, kata Garin, aturan yang sudah dibuat harus ditegakkan dan para pasangan calon mesti melaporkan dari mana dana kampanyenya berasal, dan kemana digunakan.(mkf/an)


Â