Tidak kurang dari tiga juta kitab suci Al-Qur'an dicetak di percetakan Mushaf Al-Qur'an Utsmani, Kota Madinah Al-Munawarah, Arab Saudi.
Para calon haji (Calhaj) dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia, secara bergelombang terus mendatangi percetakan itu. Saat menerima kunjungan Calhaj Kloter 16 asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat, humas percetakan yang disebut sebagai percetakan Al-Qur'an terbesar di dunia itu menjelaskan bahwa setiap tahun tiga juta Al-Qur'an dicetak dalam 50 bahasa.<>
Hingga tahun 2008 sejak percetakan itu dibuka tahun 1985, tidak kurang dari 240 juta Al-Qur'an telah dicetak, dan kemudian disumbangkan kepada sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Di percetakan itu, pengunjung yang bisa masuk hanyalah kaum laki-laki, dan diminta bergiliran setiap rombongan, mengingat daya tampung yang terbatas.
Namun, tak jauh dari percetakan kaum perempuan bisa mengetahui proses pembuatan dan latar belakang lainnya di sebuah perpustakaan yang disediakan. Tidak diperbolehkannya kaum perempuan untuk bisa masuk untuk melihat langsung proses pembuatan Al-Qur'an disebutkan karena alasan syariat.
Ketua Rombongan regu 9 dan 10 Kloter 16 KH MY Sa'dudin saat ditanya mengenai alasan syariat sehingga kaum perempuan tidak bisa masuk menjelaskan bahwa sistem yang dianut di Arab Saudi memang berdasarkan syariat Islam. Karena sistem yang dianut seperti itu, siapapun mesti menghormati apa yang telah menjadi kebijakan negara berbentuk kerajaan itu. (ant)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua