Warta

Terlalu Pagi Menduga Pelaku Bom Marriot

NU Online  ·  Selasa, 5 Agustus 2003 | 09:52 WIB

Jakarta, NU Online
Menko Polkam Soesilo Bambang Yudhoyono, mengatakan terlalu pagi untuk menduga siapa yang menjadi pelaku peledakan bom di Hotel JW Marriot, Jakarta.

Pernyataan tersebut disampaikan Menko Polkam ketika meninjau lokasi ledakan bom di Jakarta, Selasa.

<>

"Masih terlalu pagi untuk menduga-duga. Biarkan saat ini pihak kepolisian menyelidiki siapa pelaku pemboman di JW Marriot ini," katanya kepada wartawan.

Pihak kepolisian saat ini telah memasang police line yang mengelilingi sejumlah gedung yang berada di sekitar lokasi ledakan, yakni Hotel JW Marriott, Menara Rajawali, dan Plaza Mutiara.

Polisi melarang masyarakat dan karyawan yang bekerja di sekitar gedung di sekitar lokasi ledakan untuk masuk atau mendekati lokasi kejadian.

10 Tewas, 91 Luka-luka, dan 20 Mobil Hancur
 
Sementara itu Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar mengatakan, sedikitnya 10 tewas akibat ledakan bom di kawasan Hotel JW Marriot, termasuk seorang warga negara asing, dan kebanyakan korban ditemukan tewas di bagian lobi hotel tersebut.

"Asal ledakan diperkirakan dari mobil kijang yang berada di lobi, dan masih diselidiki mengenai kendaraan itu," katanya di lokasi kejadian, Jakarta, Selasa.

Ledakan bom itu mengakibatkan kerusakan parah, lebih 90 orang luka, dan dibawa ke berbagai rumah sakit di Jakarta. Selain itu lebih dari 20 mobil rusak.

Mengenai jenis bom, Kapolri mengatakan masih diselidiki, namun sementara diperkirakan jenis high explosive bomb.

Mengenai adanya potongan tubuh yang terpisah- pisah, ia mengatakan masih diselidiki juga apakah berasal dari tubuh satu orang atau tidak.

Deplu RI terus Lakukan Kontak dengan Kedubes Asing
 
Deplu RI terus melakukan kontak dengan kedubes-kedubes asing di Jakarta, dan pihak kepolisian Indonesia dalam usaha mengumpulkan informasi tentang warga negara asing yang menjadi korban ledakan di Hotel JW Marriot di Kuningan, Jakarta, Selasa siang.

"Kami terus melakukan kontak dengan kedubes-kedubes asing, untuk mencari tahu apakah ada warga mereka yang sedang menginap atau berada di hotel tersebut ketika ledakan terjadi," kata Juru Bicara Deplu RI, Marty Natalegawa, di Jakarta, Selasa.

Sejumlah kedubes asing telah menghubungi dan dihubungi Deplu RI, namun ia tidak menyebutkan kedubes mana saja.

Sementara itu, kedubes Inggris --juga Kedubes AS-- yang dihubungi belum mau memberi keterangan seputar kemungkinan adanya warga mereka yang menjadi korban dalam ledakan.

"Kami belum bisa memberikan komentar, terlalu dini untuk itu, karena peristiwanya baru saja terjadi," kata Elli Kiloh dari Kedubes Inggris.

Menurut data terakhir, sudah 10 orang tewas dalam ledakan di JW Marriot, dan satu di antaranya warga asing --namun belum diketahui berasal dari negara mana.

Sementara itu, pihak asing yang luka-luka diketahui mencapai enam orang, terdiri atas dua warga Singapura, satu warga AS, satu warga Australia, satu warga Selandia Baru, dan satu petugas Kedubes Lebanon.

Secara keseluruhan, korban luka-luka telah mencapai lebih dari 90 orang dan dirawat di RS MMC Kuningan, RS Jakarta, RS TNI AL Mintohardjo, dan RS Medistra.(ant/mkf)