Terkait Persembunyian Teoris, PCNU Tegal Minta Warga Waspada
NU Online · Rabu, 5 Januari 2011 | 05:29 WIB
Walaupun Tegal dikenal sebagai daerah basis warga NU tapi kewaspadaan harus tetap dilakukan karena justru daerah basis akan aman untuk persembunyian warga asing yang mempunyai tujuan tertentu. Ini dibuktikan dari penggerebekan tim Densus 88 anti teror terhadap rumah H Solihin desa Pekauman Kulon kecamatan Dukuhturi Tegal yang dikontrak orang dengan inisial Skr yang diduga melakukan kejahatan terorisme.
"Saya sepakat dengan anjuran wakil walikota Tegal untuk waspada terhadap orang asing pengontrak rumah atau kos-kosan, karena bisa saja rumah kontrakan atau kos dimanfaatkan kegiatan yang kurang benar baik secara hukum negara atau hukum agama," kata Dr Basukiyatno, ketua PCNU kota Tegal, belum lama ini kepada NU Online di Tegal.<>
Menurut Basuki, masyarakat terutama warga NU perlu selalu waspada terhadap orang asing baik terkait ajaran yang dibawa atau keberadaanya. Ia mengingatkan kepada warga NU untuk mengikuti ajaran Islam yang sudah dibawa para salafusolih, oleh para kiai yang mengajarkan akan kedamaian kepada umatnya bukan kekerasan yang terbukti membawa simpati masayarakat untuk memeluk Islam.
"Gampangnya ikuti saja ajaran dan kebiasan para kiai kita, seperti Tahlil, membaca Manaqib, membaca Maulid, berthariqah dan dzikir-dzikir yang diajarkan oleh mereka. Saya tidak ngomong ajaran Islam lain karena nanti dianggap ngrasani tapi hanya mengingatkan kepada warga kami sendiri," katanya.
Di zaman yang serba sulit, lanjut Basuki, untuk kembali kepada ajaran para ulama, mendekatkan diri kepada Allah SWT karena itu yang akan menjadikan kebahagiaan di dunia dan akhirat. "Kalau ada orang yang ngajak-ngajak untuk mengikuti ajaran diluar ajaran ulama salaf seperti yang saya sebutkan tadi jangan diikuti," tandasnya.
Sebagaimana diketahui sekitar akhir Desember lalu Tegal digegerkan dengan kedatangan tim Densus 88 anti teror yang menggerebek rumah kontrakan milik H Sholihin (67) pengusaha mebel yang tinggal di desa Pekauman kulon kecamatan Dukuhturi Tegal.
H Solihin tak pernah menyangka ternyata orang yang baru saja mengontrak rumahnya adalah Skr, warga Jawa Timur yang menjadi buron Densus 88. H Solihin tak menaruh curiga karena dari tutur katanya yang santun dan tabiatnya yang ahli ibadah jauh dari kesan buron, bahkan ia sempat berjualan asesoris tas hajatan dan berjualan susu kedelai dan sempat membagikan gratis pada warga sekitar sebagai media promosi.
Dari peristiwa itulah pemkot melalui wakil walikota habib Ali Zaenal Abidin dan ormas Islam dalam hal ini NU kota Tegal yang disampaikan Dr Basukiyatno, ketua PCNU kota Tegal, menghimbau masyarakat untuk selalu waspada dengan orang yang bermaksud mengontrak rumah atau sekedar kos dalam waktu tertentu (fth)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Resmi Dilantik, Ini Susunan Pengurus LBH Sarbumusi Masa Khidmah 2025-2028
3
Ribuan Santri Pati Akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan Tarif PBB 250 Persen hingga 5 Hari Sekolah
4
INDEF Soroti Pemblokiran Rekening yang Dianggap Reaktif dan Frustrasi Pemerintah Hadapi Judi Online
5
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
6
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
Terkini
Lihat Semua