Terkait G30S, Sejarawan Usulkan Rekonsiliasi Nasional
NU Online · Kamis, 30 September 2010 | 05:25 WIB
Sejarawan Asvi Warman Adam mengusulkan agar presiden RI memelopori rekonsiliasi nasional atas peristiwa G30S PKI. Presiden diminta memperingati hari bersejarah tersebut di Istana Negara sambil mengukuhkan agenda rekonsiliasi nasional.
Peneliti utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menegaskan, korban jiwa dalam tragedi kemanusiaan 45 tahun silam itu bukan hanya 7 jenderal, yang kemudian diangkat menjadi pahlawan revolusi, melainkan ratusan ribu warga negara Indonesia.<>
Dikatakannya, Presiden RI tidak wajib mengikuti peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Lubang Buaya, Jakarta Timur, setiap tanggal 1 Oktober. Upacara ini tidak wajib bagi presiden. Hanya saja, Soeharto yang memerintahkan upacara itu kemudian menjadi presiden. Ahirnya dia datang terus pada saat upacara.
Â
Dikatakannya, kehadiran presiden dalam di Lubang Buaya dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila dinilai sangat menyulitkan, terutama pada ketika Megawati Seokarnoputri memimpin. Bagi Megawati, peringatan Hari Kesaktian Pancasila itu adalah hal yang menyakitkan, karena sejak terjadinya prahara pada 1965, kekuasaan Presiden Soekarno mulai dilucuti.
Karenanya, menurut dia, Presiden RI tidak wajib mengikuti peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Lubang Buaya, Jakarta Timur, setiap tanggal 1 Oktober. Sebaiknya presiden menggelar peringatan tahunan itu di Istana Negara yang dibarengi dengan rekonsiliasi nasional atas peristiwa G30S.
"Tidak ada dasar hukumnya presiden harus menghadiri peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, karenanya ia tidak wajib. Ini penting diingatkan, karena kita negara hukum," kata Asvi. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
4
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua