Taskiri : Islam Tidak Abaikan Kehidupan Politik
NU Online · Rabu, 25 Februari 2004 | 03:25 WIB
Jakarta, NU.Online
Dalam sebuah sesi, pembicara dari Iran, Ayatullah Mohammad Ali Taskhiri, menolak anggapan beberapa pembicara yang menyatakan bahwa konsep politik tidak terdapat di dalam Quran. “Kata ‘politik’ siyasah memang tidak ada dalam Quran, tetapi substansinya ada,” demikian ungkapnya kepada NU Online, Selasa (24/02).
Ia menegaskan bahwa sebagai sebuah agama yang paripurna, Islam tidak mungkin mengabaikan kehidupan politik dan tatacara mengatur dan membina kehidupan manusia yang senantiasa berinteraksi dengan manusia lain. "Islam memang tidak membuat semacam draft tentang bagaimana menyelenggarakan pemilihan umum, tetapi memberikan landasan akhlak yang harus dipegangi oleh segenap umat Islam, " katanya.
<>Dalam kaitannya dengan pemerintahan Republik Islam Iran yang menerapkan konsep wilayatul faqih, Taskhiri menyebutkan tiga syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin dalam konsep wilayatul faqih: Pertama, seorang pemimpin haruslah faqih (memahami agama) dan jika tidak harus mempunyai penasihat yang memahami hukum agama. Kedua, seorang pemimpin harus adil dalam menerapkan aturan hukum Islam terhadap semua individu dan kelompok. Ketiga, seorang pemimpin harus menguasai ilmu manajemen, demikian Ali Taskiri. (MM)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
3
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua