Tak Semua Pelajaran Umum Relevan untuk Madrasah
Jum, 31 Agustus 2007 | 06:06 WIB
Bandung, NU Online
Tidak semua pelajaran umum yang dijejalkan melalui sistem pendidikan nasional relevan untuk madrasah. Malahan dengan begitu madrasah semakin kehilangan identitas dan fungsinya dalam sistem pendidikan nasional itu sendiri.
Demikian dalam Rapat kerja Nasional (Rakernas) Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Pondok Pesantren Darul Maāarif, Cigondewah Bandung, Kamis (30/8).
<>Menurut H Thayyib IM, Ketua Lembaga Pendidikan Maāarif, salah satu lembaga NU yang membidangi pendidikan, keberadaanĀ materi-materi keagamaan yang diajarkan di madrasah madrasah semakin terasa penting di tengah perubahan zaman yang semakin tidak menentu.
Dikatakan, kalaupun ada beberapa aspek yang kurang memadai dalam proses pendidikan di madrasah, kebijakan pemintah yang yang kenakan tidak bisa disamaratakan dengan kebijakan untuk lembaga pendidikan umum.
āMemperbaiki madrasah tak harus dengan cara sekolah umum. Perlu diingat bahwa memperbaiki bus tentu berbeda dengan perbaiki kereta api. Ini yang selama ini tidak terfikirkan,ā kata H Thayyib sesaat sebelum penandatanganan MoU LP Maāarif-IPPNU mengenai pendirian komisariat IPPNU di lembaga pendidikan yang dikelola LP Maāarif.
Para peserta Rakernas IPPNU yang hadir dari 26 Wilayah di Indonesia menyerukan, pendidikan nasional janganĀ sampai hanyaĀ terpaku pada aspek kognitif saja, tetapi juga ketemrampilan (psikomotorik) dan terutama aspek pembentukan sikap (afektif). Rakernas menyerukan disertakannya pelajaran agama dalam Ujian Nasional, selain pelajaran bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan matematika.
KH Agus Haidar Ruslan, salah seorang Pengasuh Pondok Pesantren Darul Maāarif kepada NU Online di tempat terpisah mengeluhkan berkurangnya porsi pelajaran pesantren dalam madrasah.
āAkibatnya kemappuan ilmu agama yang dimiliki siswa sekarang jauh mengalami kemunduran dibanding siswa-siswa dulu. Padahal tantangan ke depan semakin berat. Arus globalisasi perlu dikendalikan dengan penanaman nilai-nilai keagamaan pada diri siswa sejak dini,ā katanya.(nam)
Terpopuler
1
PBNU Kembali Buka Beasiswa ke Maroko, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
2
Sempat Alami Gangguan Jiwa karena Kecanduan Game, Pemuda KediriĀ Ini Hafal Al-Qur'an 30 Juz
3
Baca Doa Ini saat Lepas Keberangkatan Jamaah HajiĀ
4
NU Care-LAZISNU Purbalingga Berdayakan Ekonomi Seorang Guru Ngaji Penjual Dawet Ayu
5
Ketua LBM PBNU: Praktik Haji Ilegal Bertentangan dengan Susbtansi Syariat
6
KH Ali Mustafa Yaqub Tak Minder Jumlah Santri, Tapi Lebih Penting Kualitasnya
Terkini
Lihat Semua