Blora, NU Online
Ā Untuk membantu menambah wawasan tentang keislaman bagi mahasiswanya, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Almuhamad Cepu, mengajarkan mata kuliah (MK) Aswaja. Materi aswaja merupakan materi muatan lokal. Materi tersebut diajarkan pada semester satu atau semester ganjil.
Ā
Salah satu dosen STAI Almuhamad, Imron MAgĀ mengungkapkan, dari sejumlah materi perkuliahan yang diajarkan kepada mahasiswa, diantaranya ada MK Kepesantrenan. Yakni, kepesantrenan I hingga kepesantrenan V. Untuk kepesantrenan I berisikan aswaja, sedangkan kepesantrenan II hingga IV berisikan pemberdayaan pesantren, dan kepesantrenan V berisikan ringkasan kitab kuning Alfiah Ibnu Malik.
Ā <>
āPerkuliahan MK Aswaja dan sebagian kitab kuning ini sifatnya merupakan pendalaman, sehingga metode perkuliahan juga berbeda dengan belajar kitab kuning di pesantren. Mahasiswa tidak kesulitan mengikuti perkuliahan ini, karena materi sudah modifikasi sedemikian rupa,ā ujar Imron, yang juga kandidat doktor IAIN Waliosongo Semarang tersebut.Ā
Ā
Selain kitab Alfiah Ibnu Malik, juga diajarkan sejumlah teori pendidikan menurut ulama salaf. Diantaranya Taālim Mutaāallim karya Imam Azzarnuji dan Ihyaā Ulumuddin karya Imam al-Ghazali. Sejumlah kitab kuning tersebut dipelajari, kemudian disandingkan dengan sejumlah teori masa kini. Sehingga melalui cara tersebut, mahasiswa mempunyai banyak referensi untuk dipadukan dan dikontekskan dengan kondisi sekarang.
Ā
Sementara itu, dosen MK Aswaja, Sholihin HS SA.g, MPdI, menambahkan pengajaran MK Aswaja akan menitikberatkan pada aswaja sebagai manhajul fikri. Sehingga melalui cara itu, pemikiran mahasiswa dalam memahami satu persoalan tidak radikal atau liberal, tetapi akan sejalan dengan pemikiran aswaja.
Ā
āMetode berfikiri dan bersikap aswaja, seperti tawasuth, tawazun, tasamuh, taāadul, tawadhuā dan amar maāruf nahi mungkar diharapkan menjadi ciri khas mahasiswa STAI Almuhmad,ā ujar Sholihin, yang juga mahasiswa program pascasarjana Universitas Nahdlotul Ulama (UNU) Surakarta.
Ā
Selain itu, dalam berfikir mahasiswa STAI Almuhamad diharapkan tidak hanya berorientasi pada modernitas, tetapi mereka juga diharapkan berpijak pada sopan santun dan tradisi di masyarakat yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama. Karena, salah satu prinsip yang dianut aswaja adalah almuhafadhotu alalqodimis sholeh, wal akhdzu biljadidil ashlah. Yaitu, mempertahankan hal-hal lama yang baik, dan terus mencari hal-hal baru yang lebih baik.
Ā
RedakturĀ Ā Ā : Mukafi Niam
Kontributor: Sholihin Hasan
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
5
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NUĀ
6
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
Terkini
Lihat Semua