Slamet Effendi Yusuf: Kesenjangan Ekonomi Akar Konflik di Masyarakat
NU Online · Rabu, 6 Oktober 2010 | 08:22 WIB
Ketua Pengurus Besar Nahdalatul Ulama (PBNU) KH Slamet Effendi Yusuf menilai, penyebab terjadinya konflik di masyarakat adalah karena faktor Kemiskinan. Negara belum melakukan pemerataan ekonomi hingga ke Masyarakat di tingkat bawah.
"Tadi kita sampaikan kepada Bapak Wapres untuk minta perhatiannya terhadap perkembangan ekonomi makro nasional," kata Slamet yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam jumpa pers usai bertemu Waki Presiden Boediono di kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (6/10).
<<>br /> "Kita lihat anggaran pemerintah belum sampai sepenuhnya ke tingkat bawah. ini menyebabkan stagnasi ekonomi makro," lanjutnya.
Menurut Slamet, kesenjangan ekonomi merupakan faktor utama gesekan antar masyarakat. Konflik itu lalu digeneralisasi menjadi konflik sesama umat Islam atau antar umat beragama.
"Upaya memeratakan ekonomi adalah salah satu cara untuk menutup terjadinya konflik bernuansa agama itu," katanya.
Ia mengungkapkan, pihaknya sangat berkomitmen untuk menjaga kerukunan umat beragama. Pihaknya juga berkomitmen untuk menyelesaikan konflik secara damai.
Sedangkan untuk pemerintah, pihaknya mendorong agar setiap program ditujukan untuk menyeimbangkan kondisi di masyarakat. "Bapak Wapres mengiyakan. Memang ekonomi makro Indonesia secara makro itu baik, tapi masih ada problem untuk menetes ke bawah," pungkasnya. (sam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua