Sistem Pesantren Lirboyo Jadi Bahan Studi Banding
NU Online · Ahad, 2 Januari 2011 | 09:19 WIB
Para santri dari Pondok Pesantren Raudlatul Muta’abidin, Payaman, Solopuro, Lamongan, melakukan studi banding di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Sabtu (1/1). Mereka tertarik dengan sistem pendidikan di pesantren Lirboyo yang terbukti sukses melahirkan generasi yang cerdas dan religius.<>
Rombongan tersebut terdiri dari 35 putra dan 65 putri. Sebanyak 25 guru juga turut mendampingi mereka. Ketua rombongan studi banding, M Ibnu Abbas mengatakan, studi banding akan berlangsung selama dua hari. Dalam waktu dua hari itu, mereka akan mengikuti semua aktifitas yang ada di Pesantren Lirboyo.
“Kami ingin mempelajari secara langsung sistem pendidikan di Lirboyo sekaligus praktek,” kata Ibnu ketika ditemui NU Online.
Ibnu Abbas juga menambahkan, studi banding di Lirboyo ini bukan kali yang pertama. “Alhamdulillah, setelah dulu belajar mengenai sistem pendidikan di Lirboyo, ada peningkatan signifikan dalam proses belajar di Pesantren Raudlatul Muta’abidin,” katanya. Karena itu, studi banding di Lirboyo ini akan diproyeksikan menjadi agenda tahunan bagi siswa tingkatan terakhir.
Humas Pondok Pesantren Lirboyo, M Arif Noer kepada NU Online mengatakan, setiap tahun dapat dipastikan selalu ada rombongan yang melakukan studi banding di Lirboyo.
“Dalam jangka satu tahun, sedikitnya ada 6 rombongan. Mulai dari pulau Jawa hingga Sumatera. Kami juga pernah menerima rombongan studi banding dari MUI Sulawesi,” katanya.
Ketika ditanya mengenai keunggulan sistem pendidikan di Lirboyo, Arif mengatakan, “Kunci kesuksesan sistem pendidikan Lirboyo sebenarnya terletak pada musyawarah atau bahtsul masa’il. Di samping juga ada jam wajib belajar yang harus dipatuhi santri,” paparnya. (nam)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua