Warta

Serba-Serbi Ramadhan di Mesir

NU Online  ·  Sabtu, 15 November 2003 | 06:06 WIB

Kairo, NU Online
Memasuki bulan Ramadhan, nuansa kehidupan religius di Mesir sangat terasa. Salah satu ciri khas menyambut bulan Ramadhan di Mesir adalah dipasangnya lampu Fanous yang berwarna-warni indah di sepanjang jalan, toko-toko dan tempat strategis lainnya.

Menurut catatan sejarah, tradisi pemasangan lampu Fanous pada saat bulan Ramadan dimulai saat Dinasti Fatimiyah berkuasa. Tradisi lain yang cukup menarik, adalah tradisi Mawaed Ar Rahman, yaitu sebuah jamuan makan gratis yang diadakan di masjid dan tempat-tempat terbuka lainnya. Adapun menunya bervariasi tergantung kepada kemampuan para dermawan, namun bisa dipastikan selalu ada daging dengan nasi atau makrunah. (salah satu jenis makanan).

<>

Menurut penelitian terbaru, tidak kurang dari 3 juta rakyat Mesir setiap harinya buka puasa di Mawaed Ar Rahman. Tradisi Mawaed Ar Rahman dalam sejarahnya mengalami pasang surut. Konon yang pertama kali mengadakan tradisi Mawaed Ar Rahman adalah Raja Ahmad Bin Thulun, pendiri Dinasti At Thuluniyah di Mesir, tradisi ini berkembang dan mencapai puncaknya pada masa Dinasti Fatimiyah.

Saat periode awal naiknya Gamal Abd. Nasir sebagai presiden, karena kondisi tertentu, tradisi Mawaed Ar Rahman sempat hilang dari peredaran, baru saat-saat terakhir Gamal Abd. Nasir berkuasa, lewat jasa Bank Nasirul Ijtima' tahun 1967, tradisi maidahan dihidupkan kembali

Fenomena lain yang menarik disaat bulan Ramadan di Mesir, adalah maraknya orang-orang yang melakukan tadarus/baca al-Qur'an di jalan-jalan, pemandangan ini bisa kita lihat di bis-bis, perkantoran, dan pasar, bahkan terminal, yang lebih menakjubkan kebiasaan ini tidak hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu, namun menyuluruh ke semua aspek dan golongan, mulai kalangan berdasi, pedagang, tentara, sampai sopir angkutan umum sembari menunggu calon penumpang.

Bagi masyarakat Indonesia di Mesir  yang meliputi Mahasiwa, pelajar, pegawai KBRI dan pekerja, bulan Ramadhan digunakan sebagai wahana silaturrahmi untuk mempererat tali persaudaraan. Bagi mahasiswa, bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, karena selain setiap hari bisa buka gratis di Mawaed Ar Rahman, mahasiswa juga berkesempatan untuk mendapatkan sedekah dan zakat dari para dermawan Mesir. (Aang-NU Mesir)