Selama Ramadhan, Perceraian di Surabaya Turun 50 Persen
NU Online · Rabu, 7 September 2011 | 10:43 WIB
Surabaya, NU Online
Angka perceraian di Surabaya selama Ramadhan mengalami penurunan drastis hingga 50 persen. Namun pasca lebaran, diperkirakan akan terjadi lonjakan pengajuan perceraian.
Data Pengadilan Agama (PA) Surabaya mencatat hanya ada 223 kasus perceraian yang diterima selama Ramadhan. Sebanyak 80 kasus diantaranya merupakan cerai talak atau diajukan oleh pihak suami. Sisanya adalah cerai gugat atau pihak istri yang mengajukan.<>
Humas Pengadilan Agama Klas II A Surabaya mengatakan jika penurunan jumlah pengajuan gugatan cerai selalu menurun saat bulan puasa. "Mungkin karena mereka menahan untuk menghormati bulan puasa," kata Sulaiman, Rabu (7/9).
Selain itu, kata Sulaiman yang juga Hakim PA Klas IIA Surabaya, berkurangnya permintaan cerai selama puasa, diduga banyak yang menahan untuk tidak buru-buru mengajukan cerai. Ada juga yang masih berusaha mempertahankan rumah tangganya.
"Namun, seusai lebaran biasanya pengajuan cerai akan meledak. Bahkan meningkat hingga 50 persen dibandingkan saat Ramadhan," pungkasnya.
Â
Redaktur : Syaifullah Amin
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua