Warta JELANG MUKTAMAR

Sejumlah Pengurus NU Hadiri Tahlilan untuk Gus Dur

Kam, 18 Maret 2010 | 17:18 WIB

Jakarta, NU Online
Sejumlah pengurus NU dari jajaran pengurus besar (PBNU), wilayah dan cabang menghadiri tahlilan malam Jum’at untuk mendoakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di rumah keluarga Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (18/3).

Meski kegiatan ini tidak dimaksudkan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pra muktamar, namun mendekati pelaksanaan muktamar, tak ayal berbagai persiapan muktamar terutama soal pergantian kepemimpinan dibincang di sela kegiatan ini. Tahlilan dipimpin oleh kandidat ketua umum PBNU KH Said Aqil Siraj, dan dihadiri kandidat lainnya KH Masdar Farid Mas’udi.<>

Sementara beberapa pengurus wilayah dan cabang yang hadir berasal dari DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, bahkan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dari PWNU Jawa Barat, hadir Rais Syuriyah KH Asep Burhanuddin dan Ketua Tanfidziyah Dedi Wahidi.

Dhoril Farisi, suami Yenny Wahid, mewakili keluarga mengatakan, kegiatan tahlilan dan hataman Al-Qur’an terus dilakukan di rumah keluarga setelah peringatan 40 hari meninggalnya Gus Dur. Tahlilan juga akan diselenggarakan agak besar-besaran pada peringatan 100 hari nanti.

Ketua PBNU Said Aqil Siradj yang menyampaikan tashiyah mengatakan, NU merindukan sosok pemimpin dan guru seperti Gus Dur. “Gus Dur telah mengajarkan kepada saya dan kita semua mengenai ilmu ahwal (ilmu tentang perilaku),” kata Said Aqil.

Gus Dur, katanya, sering menyitir satu ungkapan sufi yang menyatakan bahwa “seorang sufi adalah yang bisa mengikuti zaman dan dan tidak larut oleh zaman.” (nam)