Jakarta, NU Online
Kongres XV Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang akan berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada 9-11 Juni mendatang mulai diramaikan oleh beredarnya sejumlah nama yang siap memimpin IPNU selama tiga tahun mendatang untuk menggantikan Mujtahidur Ridho, ketua umum PP IPNU saat ini.
Edo, panggilan akrab Mujtahidur Ridho mengungkapkan beberapa nama yang mungkin maju diantaranya adalah Idy Muzayyad, Dedy Aril Sandi, Fery Cokro, Ahmad Wai yang berasal dari Pengurus Pusat IPNU. Sementara itu kandidat dari daerah yang sudah senter namanya adalah Nur Hidayat, mantan ketua PW IPNU Jatim.
<>“Bagi saya, siapapun yang menang sama saja, yang penting semua proses dilaksanakan secara jujur dan menjunjung tinggi amar ma’ruf nahi mungkar serta tetap menjaga tradisi dan norma kita,” tandasnya.
Beberapa kandidat memang sudah terlihat aktif dalam upaya penggalangan dukungan sejak beberapa bulan yang lalu walaupun secara formal mereka belum mengungkapkannya kepada publik. Mereka mulai aktif melakukan kunjungan ke berbagai cabang atau wilayah serta menggelar berbagai acara untuk meneguhkan eksistensinya.
Berbeda dengan badan otonom NU lainnya, karena posisinya sebagai organissi kader NU, ketua umum IPNU hanya boleh menjabat selama satu kali saja. Pada kongres XIV yang berlangsung di Surabaya tahun 2003 lalu juga diputuskan bahwa batasan umum pengurus IPNU maksimal adalah 30 tahun dari sebelumnya 35 tahun.
Panitia Kongres yang sekretariatnya berada di Lt 2 Gedung PBNU sudah terlihat sibuk luar biasa untuk mensukseskan agenda tiga tahunan ini. PP IPNU juga akan menggelar rapat pleno terakhir Kamis sore di PBNU. (mkf)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua