Warta

Sastro: Gus Dur Penjaga Taman Sari Indonesia

NU Online  ·  Ahad, 7 Februari 2010 | 03:38 WIB

Jombang, NU Online
Almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tidak bisa dipisahkan dengan konsep pluralisme. Menurut Sastro Al Ngatawi, mantan asisten Gus Dur, pluralisme yang digagas cucu pendiri NU ini bukan mengganti bunga mawar menjadi bunga melati. Bukan pula mengganti melati menjadi bunga kenangan.

Namun, pluralisme Gus Dur adalah menjaga keharmonisan antara bunga melati, mawar, dan kenanga untuk hidup berdampingan dalam taman sari Indonesia.<>

"Jadi pluralisme itu bukan berarti merubah bunga mawar menjadi melati. Namun pluralisme adalah menjaga keharmonisan aneka bunga di taman sari tersebut," kata Sastro Al Ngatawi saat menjadi pembicara dalam diskusi 'Membedah Pemikiran Gus Dur' di Masjid Ulul Albab Tebuireng, Jombang, Sabtu (6/2) seperti dilansir beritajatim.com.

Satro menegaskan, posisi menjaga taman sari Indonesia itu dilakukan oleh Gus Dur secara konsisten selama bertahun-tahun. Bukan hanya itu, menurut pria yang pernah menemani Gus Dur mulai 1989 - !998 ini, mantan presiden ke-4 itu juga konsisten melindungi kaum minorotas.

Sastro mencontohkan, sekitar tahun 1993, ia dan aktivis lainnya mandapat perlakukan represif dari orede baru. Karena terus mendapat tekanan, Sastro dan para aktivis kala itu meminta perlindungan ke Amin Rais. Namun apa jawab Amin? Justru para aktivis ini dicemooh dan dibilang terlalu radikal.

Hal itu berbeda ketika para aktivis meminta perlindungan kepada Gus Dur. Oleh tokoh NU itu para aktivis mendapat perlindungan. "Gus Dur berani pasang badan untuk melindungi para aktivis. Itu adalah bentuk kepedulian Gus Dur terhadap kaum minoritas," kata pria yang identik dengan blangkon ini.

Selain Sastro, diskusi dalam rangka 40 hari Gus Dur ini juga dihadiri oleh pakar politik Kacung Marijan dan aktivis LSM Jonshon Panjaitan. Sedangkan, tokoh kocak Priyo Aljabar, bertindak sebagai moderator dalam diskusi tersebut.

Menariknya, sebelum diskusi dimulai, para pembicara mengenakan seragam kebesaran GP Ansor. Praktis, baik Sastro, Kacung, maupun Jonshon mengenakan seragam Ansor. (mad)