Warta

Said Aqil Siap Berdialog dengan Gembong Teroris

NU Online  ·  Selasa, 28 September 2010 | 13:23 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan dirinya siap berdialog dengan para gembong teroris jika diminta. Dikatakan, ia siap meladeni mereka berdebat dalam menafsiri ajaran agama Islam.

Saat menerima kunjungan para pimpinan Partai Demokrat di kantor PBNU Jakarta, Selasa (28/9), dirinya mengatakan telah mempunyai pengalaman berdialog dengan seseorang ‘nyeleneh’ yang mengaku menjadi nabi, yakni Mushoddeq.<>

“Saya pernah bedebat dengan Mushoddeq dan disaksikan petinggi kepolisian. Dalam perdebatan selama sekita 4 jam akhirnya Mushoddeq menyerah dan bersedia kembali masuk Islam dan mencabut pengakuannya sebagai nabi,” katanya.

Dikatakan, dirinya juga siap jika ada pihak yang memintanya berdialog dengan para gembong atau mantan teroris.

“Yang dibuhtuhkan tidak semata-mata menumpas mereka, atau memberi rizki yang cukup buat mereka jika mereka menjadi teroris karena persoalan ekonomi. Bukan sekedar itu. Yang dibutuhkan adalah mengajak dialog mereka,” katanya.

Bahkan dirinya pun mengaku siap berdialog dengan para pimpinan Ahmadiyah. “Sayangnya belum ada yang mengajak saya berdialog. Kalau saya kalah saya akan masuk Ahmadiyah, tapi kalau mereka yang kalah maka mereka harus masuk NU,” katanya bergurau.

Ditambahkan, dirinya juga sempat memfasilitasi doalog antara para tokoh Syiah dan Sunni dalam sebuah forum internasional. Ia menegaskan, dialog adalah kunci untuk saling mempertemukan berbagai berbedaan dan melerai konflik.

“Pada bulah November mendatang PBNU juga akan mengadakan pertemuan dunia untuk perdamaian yang tidak sekedar melibatkan umat Islam, namun juga dengan para tokoh agama lain di dunia. Kita ingin membantah tesis Prof Samuel Huntington tentang ‘benturan peradaban’, kita ingin mengembangkan dialog peradaban,” pungkasnya. (nam)