Said Aqil: NU DKI Mewarisi Perjuangan Sunan Gunung Djati
NU Online · Kamis, 17 Februari 2011 | 11:09 WIB
Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama DKI Jakarta secara resmi dibuka oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj pada Kamis (17/2) di Jakarta. Hadir antara lain Ketua Caretaker PWNU DKI Slamet Effendy Yusuf yang juga Ketua PBNU, Katib Aam PBNU KH Malik Madani, Sekjen KH Marsyudi Suhud, H Enceng Sobirin, dan Abdul Mun’im DZ, Bendahara Bina Suhendra, M Iqbal Sullam dan 6 PCNU DKI Jakarta sebagai peserta Konferwil.
Konferwil yang bertema “Konsolidasi Organisasi Untuk Membangun dan Meningkatkan Peran Warga Nahdliyyin Di DKI Jakarta” ini menurut Slamet Effendy Yusuf, diselenggarakan agar tidak terjadi kekosongan kegiatan NU di DKI Jakarta. “Konferwil NU DKI ini untuk mengakhiri ketidakpastian kepengurusan PWNU DKI. Semoga ke depan akan makin baik,” ujarnya.<>
Yang pasti kata KH Said Aqil Siradj, NU DKI ini mewarisi perjuangan keislaman ulama besar juga Walisongo. Yaitu, Sunan Gunung Djati atau Syarif Hidayatullah yang juga mengislamkan masyarakat Banten untuk kemudian Batavia atau Jakarta ini. Karena itu ulama NU DKI memiliki tugas cukup berat dalam mengajarkan Islam dengan mengedepankan toleransi (tasamuh), moderat (tawassuth) dan tawazzun (keseimbangan) dalam menggunakan dalil-dalil naqli (Alquran, hadits) maupun naqli (akal).
Selain itu tugas NU adalah pertama, memelihara akidah. Dengan memelihara akidah ini menurut Kang Said, berarti NU berkewajiban mengangkat harkat dan martabat masyarakat khususnya warga terpinggirkan, miskin, kumuh dan ketertinggalan lainnya. Kedua, menjaga prinsip-prinsip Ahlusunnah wal Jamaah (Aswaja) di tengah gencarnya aliran di luar NU.
Ketiga, meningkatkan silaturrahmi melalui pengajian, tahlilan dan sebagainya untuk menciptakan kerukunan dan perdamaian antarwarga dan masyarakat. Keempat, meningkatkan pendidikan agar generasi muda NU makin berperan untuk kepentingan bangsa dan negara. “Hanya saja, jangan hanya di bidang ilmu agama, tapi juga yang lain. Baik sosial politik, ekonomi, teknologi, perbankan, hukum, bahkan militer. Sehingga NU akan berperan di semua elemen bangsa dan negara ini termasuk pemerintahan dan perleman,” katanya berharap. (amf)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
Terkini
Lihat Semua