Warta

Said Agil Siradj Akan Resmikan SAS Center

NU Online  ·  Sabtu, 19 Juli 2003 | 16:08 WIB

Cairo, NU.Online
Prof. Dr. KH Said Agil Siradj adalah profil kyai yang selama ini masih dianggap kontroversial di kalangan warga Nahdlatul Ulama. Lewat gagasan rekonstruksi paham Aswaja yang selama ini 'diimani' oleh kalangan Nahdlatul Ulama sebagaimana termaktub dalam Anggaran Dasar organisasi ini, ia semakin menjadi figur yang banyak mendapat bidikan pers. Tidak hanya itu, atensi beliau yang mendalam dalam tetek bengek tentang HAM dan keintiman beliau dengan komunitas non Islam menjadikan beliau semakin lengkap menjadi figur yang dianggap 'nyleneh'.

Tapi itu dulu, ke-nyleneh-an ide dan aktifitas-aktifitas yang beliau tekuni sekarang ini telah menyadarkan sebagian kalangan Nahdlatul Ulama dan membuat mereka berpikir bahwa, sebenarnya itu adalah semacam hasil kejujuran koreksi dan keberanian instrospeksi yang perlu dipertimbangkan.

<>

Berangkat dari fenomena di atas rupanya aktivis-aktivis NU di Mesir merasa perlu untuk memberikan sumbangsih, berupaya membantu gagasan rekonstruksi pemahaman aswaja itu menemukan sambutan 'pemikiran-pemikiran' baru lebih lanjut. Mengingat KH Said Agil yang sibuk sehingga terkurangi 'jatah' konsenstrasinya terhadap gagasan yang beliau telurkan.

Menurut salah satu aktivis NU di Mesir, Romli Syarqawi, Aktivis-aktivis NU di Mesir ingin ikut mengambil peran dikarenakan posisi mereka sebagai mahasiswa Timur Tengah yang strategis setiap menitnya bersentuhan dengan wacana-wacana Aswaja yang progresif. Apalagi di Mesir sebagai kiblat ilmu pengetahuan Islam yang subur dan selalu berdinamika.

Selang beberapa hari kesadaran semacam itu terbetik dalam benak aktivis NU di mesir maka, lahirlah apa yang kemudian mereka namakan Said Agil Siradj Center for Renewal of Sunni Tought atau Markaz Said Agil Siradj Li Tajdid al Fikr as Sunni yang kemudian dikenal dengan nama SAS Center.

Menurut M. Aunul Abied Syah, salah satu penggagas SAS Center,  prospektus dan rancangan program sudah dikonsepsikan sedemikian rupa sehingga nanti kita tinggal meminta penilain Kyai Said saat berkunjung ke Kairo dalam rangka peresmian SAS Center sekaligus nimbrung dalam kegiatan 'Dialog Pemikiran Islam Arab-Indonesia' yang digelar oleh PCI NU Mesir yang mana akan dihadiri oleh Mentri Wakaf Mesir Prof. Dr. M. Mahmud Hamdi Zagzug, Sekum Al-Jam'iyyah Al-Falsafiyyah Al-Misriyyah, Prof. Dr. Hassan Hanafi dan berbagai pemikir Mesir.

Kepastian kedatangan KH Said Agil Siraj diketahui melalui kontak pribadi antara Aunul Abied Shah dengan KH Said Agil. Menurut Aunul Abied Shah, "Pak Said sudah setuju dengan gagasan SAS (Said Agil Siradj) Center dan beliau akan datang ke Cairo untuk meresmikannya."

Rencana peresmian SAS Center ini juga menjadi topik pembahasan rapat gabungan (pleno) jajaran pengurus PCI-NU Mesir dari mustasyar, syuriah dan tanfidziyah tadi malam (Jumat/18). Rapat yang dimulai pukul 20.00 dan berakhir pukul  02.00 Waktu Kairo membahas laporan triwulan tanfidziyah, persiapan acara Lokakarya dan Silaturahmi Kader NU Luar Negeri pada tanggal 30 Juli—1 Agustus nanti serta rencana pendirian SAS Center.

SAS Center ini memiliki tiga tujuan utama, pertama mengeksplorasi tradisi pemikiran Islam klasik dan mengkonteks-tualisasikannya. Kedua, melakukan pengkajian aktif terhadap perkembangan pemikiran kontemporer dan memperkuat paradigma yang kritis-independen dalam menyikapinya. Ketiga, memberikan assistensi ke arah reformulasi doktrin Aswaja yang dianut oleh Nahdlatul Ulama.

Sedangkan aktivitas SAS Center berusaha menjalankan misi dan mencapai tujuannya melalui kegiatan-kegiatan nyata seperti: penulisan, penerjemahan dan penerbitan buku baik kontemporer maupun klasik, penyusunan buku panduan pendidikan Aswaja, penelitian kepustakaan, kliping/dokumentasi dan penyediaan bibliografi, diskusi-diskusi, dan lain-lain.

Diharapkan kedatangan KH Said Agil Siradj nanti di samping menyampaikan makalah dalam acara Lokakarya dan Silaturahmi Kader NU Luar Negeri, beliau akan meresmikan SAS Center ini. (Anis Masduki)