Ruang Kelas Disulap untuk Tempat Tidur Peserta
NU Online · Jumat, 19 Juni 2009 | 12:25 WIB
Perhelatan akbar semacam kongres, muktamar atau munas sering mengalami kesulitan di akomodasi penginapan peserta. Pasalnya, pada event semacam ini, dipastikan akan dihadiri sejumlah peserta yang cukup besar. Sehingga diperlukan tempat penginapan yang cukup untuk menampung seluruh peserta yang datang dari berbagai daerah se Indonesia.
Hal yang sama juga dialami oleh peserta Kongres IPNU IPPNU yang akan digelar di Ponpes Al Hikmah 2, Brebes Jawa Tengah tanggal 20 - 24 Juni yang akan datang.<>
Persoalan yang paling krusial ketika perhelatan tingkat nasional bertempat di pondok pesantren, di samping fasilitasnya cukup terbatas, tentu jika pun ada tidak senyaman jika kegiatan bertempat di hotel yang telah siap dengan segala fasilitasnya.
Untuk menampung seluruh peserta yang akan bertempat di Ponpes Al Hikmah 2, pihak panitia telah menyiapkan kamar penginapan dengan cara meliburkan santri dan siswa yang berkapasitas 5000 santri dengan harapan seluruh peserta resmi dan penggembira bisa mendapatkan penginapan.
Namun demikian, pihak panitia hanya bisa menyediakan sarana tidur seadanya dengan cara menyulap ruang kelas dan asrama santri dengan digelari karpet dan kasur plus bantal untuk menjadi tempat tidur peserta kongres IPNU IPPNU.
Berdasarkan pengamatan NU Online, ruang kelas yang ada di komplek pesantren sejak Kamis kemarin semuanya akan dipergunakan untuk penginapan peserta, termasuk asrama santri putra dan putri. Bahkan puluhan panitia lokal sedang mempersiapkan berbagai fasilitas pendukungnya.
Menurut Panitia Lokal Khoirul Muslimin, panitia lokal tidak mengalami banyak kendala untuk mempersiapkan akomodasi peserta. Pasalnya, Ponpes Al Hikmah 2 sudah sering menjadi tuan rumah perhelatan besar, termasuk Konferensi Wilayah NU Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu.
"Sebenarnya fasilitas dan perlengkapan di pondok Al Himkah dipersiapkan untuk kegiatan tingkat nasional seperti Muktamar NU tahun 2004 kemarin, akan tetapi
pilihannya ternyata jatuh di Asrama Haji Donohudan Boyolali. Namun demikian, fasilitas yang ada tetap bisa dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan santri," ujarnya.
Sementara itu, untuk meramaikan bazar yang diperkirakan akan banyak dikunjungi masyarakat dan peserta penggembira, Pimpinan Cabang IPNU IPPNU Kota Pekalongan memanfaatkan event tersebut dengan membuka stand khusus batik Pekalongan. Berbagai jenis batik buatan asli Pekalongan telah dipersiapkan secara khusus untuk peserta kongres dengan harga yang terjangkau.
Menurut Ketua PC IPNU Kota Pekalongan Muhibbudin, kegiatan bazar ini sekaligus untuk media pembelajaran pengurus untuk belajar berwiraswasta secara mandiri. (miz)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua