Rozy: Hindari Kampanye Terselubung pada Hari Tenang
NU Online · Jumat, 2 Juli 2004 | 10:51 WIB
Jakarta, NU Online
Rozy Munir anggota Panwaslu dari unsur tokoh masyarakat meminta jangan sampai terjadi money politik seperti serangan fajar, serangan SMS, dan serangan-serangan lainnya yang intinya merupakan kampanye di hari tenang. Hal itu diungkapkan menjawab pertanyaan NU Online di Gedung PBNU tentang persiapan Panwaslu menghadapi hari tenang.
“Panwaslu berharap agar pemilih melaporkan atau menyampaikan informasi kepada Panwaslu kalau ada pelanggaran atau memantau kegiatan selama hari tenang tersebut. Kepada peserta pemilu presiden, Mereka diharapkan supaya betul betul menghentikan kegiatan kampanyenya karena waktu 30 hari adalah waktu yang panjang untuk berkampanye, dan lebih panjang dari pemilu legislatif,” ungkapknya.
<>Selain itu, untuk menghindari kontraversi, para pejabat negara diminta untuk menghindari kegiatan peresmian-peresmian proyek dalam hari-hari tenang ini, apalagi mengikutsertakan masyarakat banyak yang mungkin saja mereka menilainya sebagai kampanye terselubung.
Sedangkan kepada para media massa dan lembaga survey panwas pemilu meminta supaya mereka menghentikan bentuk-bentuk iklan maupun survey-survey tentang pasangan calon yang dimunculkan dihari tenang tersebut karena dikhawatirkan bisa mempengaruhi para pemilih.
Dosen FEUI tersebut menjelaskan bahwa dari kelima calon tersebut semuanya melakukan pelanggaran. “Seluruh pasangan calon kelima-limanya melanggar. Urutan pelanggaran tertinggi ada pada Mega Hasyim (95) kasus, Wiranto Sholahuddin 74 kasus, Amin Siswono 72, SBY-JK 53 kasus, dan Hamzah-Agum 35 kasus.
Berdasarkan letak geografis, pelanggaran tertinggi selama kampanye terjadi di Jawa Barat 48 kasus diikuti Jawa Tengah 47 kemudian Sulsel 44 kasus, DKI 42, dan Jatim 40 kasus. Daerah yang dikatakan tidak ada pelanggaran berada di Bangka Belitung, Kaltim, NTT, Gorontalo, dan Maluku Utara.
Rozy juga menyampaikan bahwa telah ada kesepakatan diantara para calon di KPU bahwa masing-masing siap untuk menang tapi juga siap untuk kalah karena itu, tentunya masyarakat menunggu terhadap pernyataan dari masing-masing pasangan ini. “Secara keseluruhan, diprediksi pemilu presiden dan wapres kali ini lebih aman dan lancar mengingat pengalaman pemilu legislatif lalu berjalan dengan baik serta kesiapan dari penyelenggara, pengawas, maupun aparat keamanan yang terlibat dalam pemilu presiden dan wakil presiden kali ini,” tegasnya.(mkf)
.
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua