Warta

RMI Jateng: Kembalikan Sebagai Badan Otonom NU

NU Online  ·  Ahad, 6 Desember 2009 | 02:09 WIB

Semarang, NU Online
Dalam Muktamar NU ke 32 di Makasar nanti, Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Jawa Tengah mendesak PBNU mengembalikan lembaga Pesantren NU ini sebagai badan otonom NU. Bahkan upaya tercapainya keinginan tersebut, RMI Jateng telah meminta dukungan kepada kalangan faceboker melalui jejaring sosial yang dimilikinya.

Menurut penuturan Ketua PW RMI Jateng KH A. Adib Masruhan, sejak RMI di bawah koordinasi NU, keberadaanya kurang mendapat perhatian sehingga mengakibatkan organisasi pondok pesantren ini mengalami kemandegan di semua tingkatan.<>

“Semestinya banyak problem yang melatarbelakanginya diantaranya  program-program yang kurang bisa menyentuh sampai bawah, juga ditemukan di berbagai PCNU di daerah-daerah ada yang tidak mau mendirikan RMI,” katanya saat dihubungi kontributor NU Online Qomarul Adib melalui Ponselnya, Sabtu (5/12).

Dalam pandangan Pengasuh Pondok pesantren Al Maghfur Demak ini, bila menjadi badan otonom akan lebih mampu mengoptimalkan kerja dan memudahkan koordinasi dengan tingkatan di bawahnya.

“Selama ini PW jateng kesulitan  melakukan koordinasi baik dengan PP RMI  maupun PC. Begitu pula tidak pernah ada program yang bisa dijalankan, dikarenakan tidak adanya otonomisasi lembaga ini di lingkungan NU,” ujarnya.

Diakhir perbincangan, KH Adib Masruhan  berharap eksistensi RMI bisa mengalami kejayaan pada era KH Aziz Masyhuri. Dimana pada waktu itu, selalu ada kegiatan, sering silaturrahim antar lembaga serta komunikasi pusat dengan daerah selalu berlangsung harmonis.

“Dari sinilah, pengembalian RMI menjadi Badan Otonom NU merupakan sebuah tuntutan dan kebutuhan dalam rangka pengembangan organisasi yang mampu membesarkan pondok  pesantren di seluruh Indonesia,” harap kyai yang berdomisili di Jl. Raya 219  Mranggen Demak ini. (adb)