Aliran Paghoiban Budaya Bangsa (PBB) mengajarkan pengikutnya untuk sembahyang satu kali dalam sehari. Ritual itu dilakukan setiap pukul 21.00 WIB.
Doa sembahyang yang dibacakan itu dalam bahasa Jawa dan dilakukan selama 30 menit.Dalam ritual, sang pengikut hanya membacakan doa-doa itu dalam posisi duduk.<>
Selain sembahyang yang disebut doa semedi itu, pengikut PBB juga memanjatkan doa pada pagi hari sekira pukul 08.00 WIB. Doa itu dipanjatkan untuk meminta keberkahan agar segala aktivitas yang akan dilakukan hari itu berjalan lancar.
Pemimpin aliran PBB yang ada di Desa Kujangsari Kecamatan Langensari Kota Banjar, Jawa Barat, Margono menerangkan ritual lain yang dilakukan para pengikut adalah 'Sabtu Manis'.
Sabtu Manis dilakukan di rumah Margono dan salah satu pengikut lain. Para pengikut yang mencapai 40 orang itu berdoa dipimpin oleh tokoh aliran tersebut.
Sebelum doa semedi, pemuka aliran PBB terlebih dahulu memberikan ceramah dalam bahasa Jawa, dan bersama-sama melantunkan lagu yang juga dalam bahasa Jawa. Setelah itu doa semedi dilakukan selama kurang lebih 30 menit. Ritual ini juga dilengkapi dengan pembakaran kemenyan.
Setelah doa selesai, para pengikut bersalam-salaman seperti layaknya kebiasan umat Islam ketika usai salat berjemaah.
Margono menerangkan dalam PBB, tidak dikenal adanya istilah kenabian. Doa-doa yang dipanjatkan ditujukan hanya untuk tujuan yang vertikal.
"Kami doa semedi untuk Tuhan Yang Maha Esa," terang Margono. (okz/dar)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua