Warta

Ribuan Penghafal Alquran di Surabaya Terlantar

NU Online  ·  Sabtu, 17 September 2011 | 00:30 WIB

Surabaya, NU Online
Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya menilai pemerintah kota (pemkot)  kurang memperhatikan ribuan hafiz (pria penghafal Al Quran ) dan hafizah (penghafal Al Quran dari perempuan).

Anggota Komisi D DPRD, Masduki Toha,mengatakan, sudah saatnya pemkot memberikan perhatian untuk anggaran pembinaan Al Quran, khususnya bagi para hafiz dan hafizah.<>

"Pemkot harus menganggarkan dana pembinaan dan pembinaan potensi kepada mereka. Tentunya penganggaran tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah," katanya.

Menurut dia, para penghafal Al Quran tersebut mempunyai tugas dalam mengembangkan ilmu Al Quran kepada masyarakat luas, khususnya warga Kota Surabaya.

"Jika ada anggaran untuk itu, kami yakin tugas dari hafiz dan hafizah akan terlaksana, sehingga penghafal Al Quran akan semakin berkembang," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mengusulkan agar bantuan dana pembinaan tersebut dimasukkan dalam APBD 2012.  "Kami berharap itu bisa terlaksana secepatnya mengingat banyak di antara mereka kurang diperhatikan," katanya.

Adapun model pembinaan para penghafal Al Quran tersebut diserahkan kepada para ulama dan kiai senior di Surabaya yang menguasai ilmu Al Quran.

Masduki mengatakan perhatian pada keberadaan hafiz-hafizah sama saja memperhatikan Al Quran. "Dan mencintai Al Quran sama besarnya dengan mencintai Allah SWT," katanya.

"Dengan mencintai Al Quran, mencintai Allah SWT, akan mendapatkan keselamatan dan keberkahan yang tiada tara," ujarnya.

Redaktur: Mukafi Niam
Sumber   : Antara