Warta

Ribuan Muslim Palangkaraya Gelar Shalat Minta Hujan

NU Online  ·  Rabu, 9 September 2009 | 02:59 WIB

Palangkaraya, NU Online
Sekitar seribu umat Muslim di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu, menggelar shalat minta hujan (istisqa) seiring semakin meluasnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu.

Shalat istisqa yang digelar sekitar pukul 8.45 WIB di lapangan Markas Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah di Jalan Tjilik Riwut Palangkaraya diikuti oleh segenap elemen masyarakat di kota itu.<>

Turut hadir dalam pelaksanaan shalat istisqa di antaranya Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Achmad Diran, Wali Kota Palangkaraya Riban Satia, Kapolda Kalteng Brigjen Pol Syamsuridzal dan sejumlah pejabat pemerintah lainnya.

Selain diikuti pegawai pemerintahan, jemaah juga banyak berdatangan dari organisasi masyarakat, anak-anak panti asuhan, majelis taklim, pondok pesantrean, anggota TNI/Polri dan kalangan masyarakat umum lain.

Ribuan Muslim tersebut menggelar shalat sunnah dua rakaat dengan mengenakan masker penutup hidup mengingat pekatnya kabut asap di wilayah tersebut yang telah terjadi dalam sepekan terakhir.

Puluhan personel kepolisian dikerahkan di lokasi pelaksanaan shalat untuk mengatur arus lalu lintas yang keluar masuk halaman Polda Kalimantan Tengah.

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Achmad Diran sebelumnya berharap pelaksanaan shalat istisqa merupakan doa warga setempat guna memohonkan datangnya hujan dari Allah.

Selain dengan memohonkan doa, upaya lain juga telah ditempuh di antaranya dengan melaksanaan kegiatan penyemaian hujan buatan oleh tim Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) BPPT.

Sementara itu, hujan terakhir kali mengguyur kota itu pada pekan lalu dalam skala ringan dan lokal sehingga tidak cukup memadamkan kebakaran lahan di wilayah itu yang terus meluas dan menghasilkan kabut asap sangat pekat.

Indeks standard pencemar udara di Kota Palangkaraya sejak beberapa hari terakhir juga menampilkan kategori "berbahaya" yang merupakan kategori terburuk kualitas udara yang dapat terukur.

Sekolah-sekolah di berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Tengah juga telah mulai diliburkan guna menghindari dampak buruk kesehatan pada siswa seiring kabut asap yang bertahan sepanjang hari.

Aktivitas penerbangan di sebagian besar bandara di Kalimantan Tengah juga telah lumpuh total karena kabut asap menyelimuti landasan pacu sehingga menggangu jarak pandang untuk penerbangan dan pendaratan. (ant/mad)