Warta BUKA PUASA PWNU JATIM

PWNU Jatim Upayakan Perluas Coverage Area TV9

Kam, 25 Agustus 2011 | 04:45 WIB

Surabaya, NU Online
Pesatnya arus informasi  yang datang dari negara-negara Barat masuk ke Indonesia sudah tak bisa dibendung lagi. Sebagai konsekuensi dari kemajuan teknologi komunikasi tersebut, budaya Barat juga turut terbawa masuk ke tengah masyarakat Indonesia nyaris tanpa dapat disaring lagi. Padahal tidak semua budaya itu baik dan cocok untuk bangsa Indonesia.

“Sekarang dampak itu sudah benar-benar kita rasakan,” kata KH M Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM, Ketua PWNU Jawa Timur, di sela-sela acara Buka Puasa Bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur di Kantor PWNU Jawa Timur pada Rabu (24/8) sore.
<>
Kiai Mutawakkil mencontohkan budaya negatif yang telah menular itu, seperti pornografi, seks bebas, narkoba, melakukan hubungan intim dengan pacar lalu direkam dengan kamera, dan berbagai perilaku tak terpuji lainnya yang kini makin banyak didapati di tengah masyarakat.

Di sinilah, menurut Kiai Mutawakkil, pihaknya baru menyadari pentingnya memiliki televisi sendiri, untuk menyaring budaya luar yang terus masuk tanpa henti tersebut. Dalam beberapa Konferwil sebelumnya, pihaknya memang diamanati untuk mendirikan televisi sendiri.

Kala itu ia belum tahu betul arti penting dari sebuah stasiun televisi sendiri. Dan kini, ketika televisi itu telah berdiri yang diberi nama TV9, ia baru menyadari pentingnya alat komunikasi massa tersebut bagi sarana dakwah. “Televisi sekarang telah benar-benar telah menjadi kebutuhan dan memiliki peran penting dalam mewarnai akhlak masyarakat,” tutur Kiai Mutawakkil.

Namun pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Probolinggo itu menyatakan, sampai saat ini TV9 memang masih memiliki banyak keterbatasan. Terutama dalam coverage area. Meski telah diperluas, namun masih belum juga mencukupi.

Karena itu pihaknya terus berikhtiar agar televisi kebanggaan warga NU Jawa Timur itu makin lama makin baik dan jaringan siarnya semakin luas. “Kita usahakan, moga-moga nanti coverage area-nya bisa diperluas lagi menjadi nasional,” tutur Kiai Mutawakkil.

Namun ia juga menyadari kalau TV9 memang tidak lahir dari konglomerat, namun lahir dari kader-kader Nahdlatul Ulama yang masih memiliki kepedulian pada moral anak bangsa. Semangat yang muncul adalah semangat berdakwah. Sebab untuk menuju khaira ummah (umat terbaik) yang dijanjikan Rasulullah SAW, umat ini harus berani melakukan amar makruf nahi munkar. Nah, semangat itulah yang kini melekat kepada anak-anak muda NU tersebut.

Kepada para pengusaha keturunan Tionghoa, Kiai Mutawakkil menyampaikan pesan agar mereka tetap merapat kepada NU, karena NU memang sangat mudah bergaul dan dapat menerima berbagai macam perbedaan  di tengah masyarakat. “Kita akan melindungi minoritas, senyampang kita tidak dihalang-halangi dalam beribadah dan umat tidak didzalimi,” jelas Kiai Mutawakkil.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: M.Subhan