PWNU Jatim Jadikan Pilgub Pelajaran Pendewasaan Politik Warga NU

Jakarta, NU Online
Ketua PWNU Jawa Timur KH Mutawakkil Alallah menyatakan proses pemilihan gubernur Jawa Timur yang berlangsung sampai tiga putaran menjadi pelajaran bagi pendewasaan politik warga NU.

”NU sebagai organisasi massa berpegang teguh kepada sembilan doktrin politik NU, yang bertujuan maslahah ammah (kepentingan ummat.red), Dan itu lebih penting dari sekedar demorkasi proseduran. Insyaallah tidak terjadi konflik. Yang ada cuma perbedaan pilihan. Dan itu menurut saya lebih penting bagi pembelajaran politik warga NU,” katanya ketika dihubungi NU Online per telepon, Rabu (4/3).<>

Upaya rekonsiliasi terhadap berbagai perbedaan yang terjadi selama pemilihan gubernur Jawa Timur terus dilakukan melalui program Turba (turun ke bawah), yaitu PWNU melakukan kunjungan ke daerah-daerah, yang dibagi berdasarkan bekas karesidenan.

Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo ini menegaskan, saat ini proses pemilihan gubernur Jawa Timur sudah selesai, pelantikan sudah dilaksanakan sehingga secara hukum Jawa Timur sudah sah dipimpin oleh gubernur baru.

Meskipun demikian kita tetap menghargai upaya hukum yang dilakukan oleh Ibu Khofifah yang memperjuangkan kebenaran melalui jalur hukum. Ini kita hargai sebagai proses pendalaman demokrasi,” tandasnya.

Dari laporan media, Ketua KPU Jawa Timur Wahyudi Purnomo ditetapkan sebagai tersangka karena diduga telah melakukan kecurangan dalam pemilu putaran ke III di kabupaten Bangkalan dan Sampang. Kecurangan itu antara lain adanya kloning nomor KTP, KTP fiktif, pemilih di bawah umur, jenis kelamin palsu, dan manipulasi data yang akhirnya menyebabkan terjadinya pembengkakan pemilih ratusan ribu suara. Pasangan Karwo-Syaifullah Yusuf dimenangkan hanya selisih 34.104 suara. (mkf)