Warta

Puluhan Santri "Kilatan" ke Amerika

NU Online  ·  Ahad, 27 Juni 2004 | 01:15 WIB

Surabaya, NU Online
Sebanyak 38 santri dari berbagai kota di  Indonesia akan berkunjung ke  Amerika Serikat (AS) mulai  27 Juni (Minggu, hari ini, red)hingga 24 Juli mendatang. Kehadiran mereka ke AS  dalam rangka mengikuti program Islamic Youth Leadership Program (IYLP) selama sebulan.  Program demikian di kalangan santri lazim disebut "kilatan" yang biasa digelar pada bulan Ramadhan.

Biro Pendidikan dan Urusan Kebudayaan Departemen Luar Negeri AS, sebagai pihak pengundang 38 santri itu menyatakan bahwa program tersebut  untuk mengenalkan  lebih jauh tentang mengenal Amerika.

<>

“Bagi AS, ada dua manfaat dari program itu, yakni terjadinya interaksi antara remaja Amerika dengan Indonesia dan kaum muda Amerika akan mendengar langsung dari orang Indonesia tentang  Indonesia sebenarnya. Remaja Indonesia sendiri akan lebih mengenal Amerika,” ujar Konsul AS Philip Antweiler seperti dikutip Antara saat pelepasan mereka di Surabaya kemarin. Acara itu  juga dihadiri Wiliam J Ryan dari Centre for Civic Education Indonesia, lembaga yang ditunjuk menyeleksi program IYLP.

Menurut William, dalam pemberangkatan ini, ada sekitar 38 santri yang akan dikirim. Mereka berasal dari berbagai kota di Indonesia. Diantaranya dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Makassar, dan Sumatra. 16 orang diantara mereka berasal dari Jawa Timur.

“Ini program pertama bagi Indonesia, tapi program serupa sudah dilaksanakan untuk remaja dari beberapa negara lain. Kami belum tahu untuk tahun berikutnya, tapi kami akan mengusulkan program serupa untuk remaja Indonesia pada tahun depan, “lanjutnya.

Di AS para santri itu akan dijadwalkan mengunjungi Washington, negara bagian Virginia, beberapa universitas dan beberapa keluarga di AS. Selain itu, mereka juga akan dijadwalkan mengikuti beberapa seminar tentang budaya dan agama.

Semenjak peristiwa 11 September 2001, AS dan beberapa negara Barat sangat getol mendekati Indonesia. Bulan Oktober 2003 lalu, sebanyak 12 kiai dari Nahdhatul Ulama (NU) bahkan mendapatkan undangan secara khusus dari pemerintah Inggris dan diberikan kesempatan ‘nyantri’ di Markfield Institute for High Education. Sebelumnya, sejumlah kiai asal Jatim juga diberi kesempatan ‘mengaji’ khusus ke Amerika Serikat (AS). (MA/an)