Warta TAHUN BARU ISLAM

Puluhan Ribu Warga Do’a Awal Tahun Bersama para Habaib

Rab, 8 Desember 2010 | 07:39 WIB

Tegal, NU Online
Sekitar sepuluh ribu warga dari kota Tegal dan sekitarnya seperti Brebes, Pemalang dan kabupaten Tegal, tumplek blek di alun-alun Kota Tegal untuk melakukan do’a bersama awal tahun yang dipimpin oleh Habib Tohir bin Abdullah Al-kaff serta para ulama dan Habaib. Acara rutinan setiap pergantian tahun baru Hijriah, berlangsung Senin malam (6/12) di alun-alun kota Tegal, tepatnya di depan halaman masjid Agung kota Tegal.

Menurut HM Basuki, ketua panitia penyelenggara peringatan tahun baru Islam 1 Muharam 1432 H, acara tahun baru Islam kali ini, tidak saja dihadiri oleh para ulama dan habaib kota dan kabupaten Tegal, tapi para habaib dan ulama luar Jawa Tengah seperti dari Malang Jawa Timur, yaitu habib Abubakar bin Abdul qodir.<>

Dari Palangkaraya Kalimantan Tengah, Habib Ismail. Dan dari Solo Habib Syeh yang mewakilkan group hadrahnya, bahkan Habib dari Makah Mukaromah, habib Ali bin Abdullah Al-kaff juga turut larut dalam dzikir dan doa bersama menyambut tahun baru Islam.

“Saya haturkan terima kasih pada para tokoh ulama dan habib beserta rombongan. Dari jauh mereka datang ke acara ini. Ini menunjukan acara pergantian tahun hijriah di alun-alun Tegal mendapatkan respon yang positif dari penjuru tanah air. Saya ucapkan jazakumullah ahsanal jaza, semoga di tahun ini akan lebih dari tahun kemarin, begitu pula tahun depan lebih baik dari tahun ini baik hablumminallah ataupun hablumminanas,” katanya.

Dalam tausiah habib Tohir yang disampaikan setelah doa awal tahun dan pembacaan maulid Addiba, mengajak pada warga yang memadati alun-alun kota Tegal, agar selalu muhasabah (koreksi diri) sudah seberapakah amal baik yang sudah dilakukan selama setahun kemarin dan sudah seberapakah dosa, maksiat, pelanggaran yang sudah diperbuat diperbuat. “ Ingat kita semua adalah camat yaitu calon mati. Soal kapannya adalah persoalan waktu saja,” tandasnya, yang disambut isak tangis dari sebagian para jamaah yang hadir.

“Ingat sumber dari kemaksiatan adalah duit. Orang bisa membunuh karana duit. Ribut sesama saudara juga karena duit. Bahkan koruptor yang ditahan tapi dengan santainya menonton sebuah pertandingan di Bali, juga diakibatkan karena duit. Oleh karenanya kita jangan sampai tertipu kemewahan dunia yang membuat kita lupa dengan sang pencipta. Silakan saja mencari kehidupan dunia tapi jangan melupakan urusan setelah mati, karena hakikat kehidupan ada di sana,” kata habib Tohir.

Habib Tohir juga mengingatkan generasi muda untuk tidak terpengaruh dengan banyaknya hiburan yang tidak mendidik dan mudahnya mengakses informasi baik melalui HP ataupun internet.

“Sebagai penerus perjuangan Islam, kalian harus kuat iman, jangan senang ugal-ugalan di jalan, jangan terpengaruh dengan informasi dan sajian negatif yang ada di telefon genggam atau internet. Kalau kalian terpengaruh dengan hal-hal yang negatif, siapa yang mau meneruskan perjuangan Islam?,” tandasnya sambil bertanya kepada kaum remaja yang hadir di malam itu. (fth)