Upaya mewujudkan NU yang profesional dan mampu melayani umat dengan maksimal harus dimulai dengan menciptakan para kader yang mumpuni. Proses pengkaderan yang baik harus dilakukan dengan memberikan praktek langsung di lapangan agar mampu belajar persoalan riil di lapangan.
Demikian dikatakan oleh wakil ketua Lembaga Pelayanan Kesehatan (LPKNU) Dr Bina Suhendra dalam pertemuan antara LPKNU dan lembaga serta badan otonom dalam rangka mencari masukan pada program penanggulangan HIV/AIDS, di Jakarta, Selasa (15/12).<>
“Jika kita menjalankan sebuah program, kita harus berfikir bahwa ini program PBNU, bukan program siapa-siapa. Jadi jangan sampai kita saling berebut program,” katanya.
Terkait dengan program HIV/AIDS yang saat ini dalam proses finalisasi, yang merupakan kerjasama dengan Global Fund, Bina Suhendra menjelaskan, program ini akan melibatkan seluruh badan otonom di seluruh jajaran NU dengan melihat kekuatan dan jaringan mereka di masing-masing daerah karena program ini akan menjangkau sebagian besar wilayah Indonesia.
Pertemuan ini merupakan upaya untuk mencari masukan dan kesiapan dari masing-masing badan otonom agar program yang berjangka waktu lima tahun ini mampu dilaksanakan dengan maksimal.
Beberapa lembaga yang terlibat dalam program ini adalah Fatayat NU, IPNU, IPPNU, LKKNU dan lainnya.
“Kita berharap dengan adanya program ini sekaligus sebagai upaya untuk melakukan konsolidasi dan perbaikan manajemen di lingkungan NU,” imbuhnya. (mkf)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua