Warta PASCA MUKTAMAR

Profesionalisme Kepengurusan Tentukan Kinerja NU ke Depan

NU Online  ·  Kamis, 1 April 2010 | 04:02 WIB

Jakarta, NU Online
Setelah terpilihnya rais aam dan ketua umum PBNU periode 2010-2015, kini tim formatur sedang menyusun kepengurusannya yang akan membantu kedua mandataris tersebut untuk menjalankan NU lima tahun ke depan.

Dr Bina Suhendra dari Lembaga Pelayanan Kesehatan (LPK-NU) berharap agar pemilihan pengurus didasarkan atas prinsip profesionalisme, bukan atas pendekatan darah biru atau keterwakilan.<>

“Good selection merupakan syarat keberhasilan NU di masa mendatang untuk para pembantu-pembantunya,” katanya kepada NU Online, Kamis (1/4)

Ia belajar dari pengalaman dari kepemimpinan NU selama ini. KH Hasyim Muzadi menurutnya merupakan tokoh yang memiliki keberanian dan kemampuan manajerial yang baik, tetapi kurang didukung oleh struktur yang mampu menjalankan visi dan misinya.

“Akhirnya Pak Hasyim terlihat seolah-olah jalan sendiri, padahal yang lain tidak bisa ngikuti, bukan tidak diajak. Ini merupakan pembelajaran dalam menyusun kepengurusan dalam periode ke depan,” terangnya.

Menurutnya, Gus Dur memang tidak salah memilih Hasyim Muzadi menjadi penggantinya karena kemampuan manajeril yang baik. Dari pengalaman pribadinya, ia selalu dimonitor langkah-langkah yang diambil dalam menjalankan program NU.

“Beliau memiliki kemampuan manajerial skill yang luar biasa, bukan hanya melakukan evaluasi di akhir, tetapi juga in process control,” tegasnya.

“Makanya pemilihan pengurus sekarang harus hati-hati, kalau tidak bisa parah akibatnya. Pemimpin yang kuat pun tak bisa jalan tanpa pembantu yang mumpuni,” imbuhnya. (mkf)