Warta

Presiden Megawati Undang Khamenei Hadiri ICIS

NU Online  ·  Jumat, 20 Februari 2004 | 08:26 WIB

Jakarta, NU.Online
Presiden Megawati Soekarnoputri mengundang mantan Presiden Iran, Ali Khamenei, untuk datang ke Indonesia guna menghadiri konferensi ulama internasional di Jakarta, 23 februari 2004, serta peringatan konferensi Asia-Afrika ke-50 tahun 2005.

"Saya mengundang beliau untuk datang ke Indonesia," kata Megawati kepada pers di Teheran, Kamis, dalam jumpa pers usai menghadiri KTT Delapan negara Berkembang  (D-8) di Teheran.

<>

Dalam kesempatan itu Presiden Megawati menyampaikan, konferensi International Ulama Islam yang dihadiri para ilmuwan se-dunia merupakan upaya pemerintah bersama Ormas Nahdlatul Ulama untuk menjelaskan kepada publik, khususnya peranan Islam di Indonesia dalam memberantas terorisme. Dengan mengedepankan pemahaman islam sebagai ajaran yang rahmatan lil alamin , Islam yang damai, yang mengajarkan kepada setiap pemeluknya untuk bisa menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia dan alam semesta.

Megawati yang didampingi Menlu Hassan Wirajuda serta Kepala BIN Hendropriyono, Kamis pagi, mengadakan kunjungan kepada Ali Khamenei yang sekarang merupakan pemimpin spiritual Iran.

Megawati menyebutkan, dalam pertemuan dengan Khamenei itu dibahas upaya-upaya peningkatan hubungan bilateral. Sebelum mengadakan jumpa pers, Megawati mengadakan pertemuan dengan masyarakat Indonesia yang berada di Iran, terutama yang tinggal di Teheran dan kota suci, Qom.

Dalam pertemuan itu, Megawati menjelaskan persiapan Pemilu, baik untuk memilih anggota legislatif maupun Presiden serta Wapres. Megawati menyebutkan sekalipun Pemilu hal yang biasa di tanah air, namun terdapat hal baru, yakni pemilihan anggota DPD serta Presiden/Wapres secara langsung.

Pada kamis sore, Megawati meninggalkan Iran menuju Singapura. Kepala Negara dijadwalkan Jumat siang meninggalkan Singapura menuju Pulau Nipah, salah satu pulau terluar di tanah air dengan menggunakan kapal perang, dan pelayaran itu berlangsung selama 30 menit.

Di Pulau Nipah, Presiden akan menandatangani prasasti untuk menandai bahwa pula Nipah adalah milik Indonesia. Presiden juga menanam pohon bakau di Nipah. Di Pulau Nipah terdapat pos gabungan TNI-AL dan TNI-AD. Saat Megawati mrengunjungi pulau itu, diharapakn air surut agar Presiden bisa naik ke pulau. Dari Nipah, presiden menuju Batam dengan kapal TNI AL, dan kemudian ke Jakarta.(cih)