Presiden Georgia: Jangan Ingkari Hak Muslim untuk Praktikkan Agamanya
NU Online · Rabu, 26 Januari 2011 | 22:29 WIB
Muslim Georgia boleh bernafas lega. proposal pembangunan masjid yang semula alot, kini menunjukkan lampu hijau, setelah sang presiden turun tangan.
"Dengan menolak untuk membangun mesjid di Georgia, sama artinya bagi kita menolak hak ratusan ribu Muslim yang tinggal di wilayah ini untuk menjadi warga negara Georgia," kata Presiden Georgia, Mikheil Saakashvili, melalui saluran televisi PIK tadi malam, Rabu (26/1).r />
Saakashvili menekankan bahwa ini bukan masalah agama, hak seluruh penduduk Georgia untuk beribadah. "Mereka tidak dapat ditolak haknya untuk mempraktikkan tradisi agama mereka," katanya.
Ia menyadari, banyak yang kontra dengan pendiriannya, namun sebagai kepala negara, ia harus berdiri di tengah. "Sangat mudah untuk membuang slogan populis, tapi kita harus memiliki sikap bertanggung jawab terhadap sesama warga negara kita terlepas dari identitas agama dan asal usulnya," kata Saakashvili.
Dia menambahkan bahwa tidak ada yang salah dengan mencapai kesepakatan dengan pihak Turki. "Kita menawarkan untuk membangun beberapa masjid dalam pertukaran untuk rehabilitasi gereja kita di Turki, dan saya pikir tidak ada yang salah di sini," katanya. (syf)
Terpopuler
1
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Sound Horeg: Pemujaan Ledakan Audio dan Krisis Estetika
4
Perbedaan Zhihar dan Talak dalam Pernikahan Islam
5
15 Ribu Pengemudi Truk Mogok Nasional Imbas Pemerintah Tak Respons Tuntutan Pengemudi Soal ODOL
6
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
Terkini
Lihat Semua