Premanan, Tradisi Jelang Datangnya Idul Fitri
NU Online · Sabtu, 27 Agustus 2011 | 08:08 WIB
Jepara, NU Online
Menjelang datangnya Idul Fitri, 1 Syawal di kecamatan Kalinyamatan, Jepara terdapat tradisi yang oleh masyarakat menyebutnya dengan istilah Premanan. Premanan berasal dari bahasa Jawa mremo, menjajakan dagangan. Ada pula yang mengambil dari kata preman, prei ora mangan, dikarenakan tradisi itu dilaksanakan masih pada bulan puasa.
<>
Sebagaimana pernah dirilis majalah Tempo beberapa tahun yang lalu, Premananan sudah ada sejak 1930an. Waktu itu, warga di Kalinyamatan menunggu pengumuman 1 Syawal oleh pemerintah pusat. Karena menunggunya hingga larut malam sehingga banyak warga yang memutuskan diri untuk menjajakan dagangannya. Hingga kini tradisi itu masih berlanjut, setiap awal Ramadhan hingga malam takbiran penjual tiban memadati desa Purwogondo dan sekitarnya.
Menurut Noor Fuad, warga desa Kriyan bahwasanya Premananan dulu pusatnya berada di bekas pasar Margoyoso lama yang kini menjadi pasar Kerajinan. “Dulu setiap akan datang Idul Fitri para penjual di pasar Margoyoso berjualan hingga larut malam. Masyarakat yang membutuhkan kebutuhan untuk lebaran pun berdatangan memadati pasar,” tuturnya, Jum’at (26/8) sebagaimana mengutip cerita orang-orang sepuh dulu.
Untuk para penjual tiban, lanjutnya memadati sekitar Jalan Raya Margoyoso dan Kriyan. Sedangkan untuk permainan semisal komedi putar, ombak banyu, tong setan di pusatkan di barat Sungai Margoyoso.
Lambat laun laju kendaraan di Jalan raya Margoyoso semakin ramai dan tidak mungkin jika Premananan tetap dipusatkan di jalan raya. Sebab mengganggu arus lalu lintas yang akan menuju ke Jepara-Kudus maupun Demak.
“Sekitar tahun 2000an mulai dipindahkan ke desa Purwogondo. Hal itu dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas,” jelasnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Syaiful Mustaqim
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua