Warta

Ponpes harus Memikirkan Lulusannya di Pasar Kerja

NU Online  ·  Senin, 10 Desember 2007 | 08:13 WIB

Jakarta, NU Online
Sudah waktunya Pondok pesantren (Ponpes) bersinergi dengan pemerintah untuk memikirkan lulusannya masuk pasar kerja, kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Erman Suparno, di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu.

Di depan santri Ponpes Al-Amien, ia mengatakan, bukan saja harus
memikirkan masuk pasar kerja, tapi juga memikirkan untuk berwirausaha dan belajar kewirausahaan.

<>

"Keberadaan Ponpes itu, disamping memberikan bekal keagamaan, memperkokoh moral, dan spiritual dari kader bangsa. Namun harus ditambah lagi dengan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi modern," katanya.

Ilmu dan teknologi modern yang dapat dikembangkan di lingkungan Ponpes itu, kata dia, seperti bidang pertanian, perkebunan, jasa, wira usaha dan elektronik.

Ia menegaskan, Ponpes dalam mengembangkan ilmu dan teknologi modern harus serius, seiring kebijakan pemerintah yang membuka seluas-luasnya penempatan tenaga kerja.

"Demikian pula untuk ke luar negeri, tentunya harus diimbangi dengan ketrampilan, karena di sana tidak mempunyai nilai tawar," katanya menambahkan.

Selain itu, bidang ketransmigrasian juga membuka peluang meski awalnya malas untuk menjalaninya, namun wilayah transmigrasi itu dijadikan sebagai kota tumbuh atau sebagai kota terpadu mandiri di kawasan desa.

Di lokasi transmigrasi itu, dibangun sekolah, masjid, pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), hingga dalam waktu 10-15 tahun ke depan dapat menjadi kota tumbuh mandiri.

"Depnakertrans juga sudah merekrut sebanyak 450 para dai dari pesantren, kita ’training’ di Balai Ketransmigrasian untuk menjadi penyuluh, sekaligus menjadi ketua kepala unit pemukiman," katanya.

Ia menambahkan, pentingnya Ponpes untuk mengembangkan ilmu dan teknologi modern itu, terkait dengan jumlah pengangguran di Tanah Air saat ini mencapai 10,55 juta orang.

"Karena itu, Ponpes harus memikirkan lulusannya untuk bisa masuk pasar kerja," katanya menegaskan. (ant/san)