Warta

PMII Sumenep Berikhtiar Cetak Pemikir Muda Kritis

NU Online  ·  Jumat, 29 Juli 2011 | 04:53 WIB

Sumenep, NU Online
Dipundak mahasiswa berbagai persoalan bangsa menjadi tumpuan. Namun, saat ini mahasiswa sering gagap dan kaku dalam menghadapi berbagai persoalan kebangsaan dan kemanusian yang cukup akut. Pemikiran kritis dari kalangan mahasiswa tampaknya telah tumpul. Hal ini karena mahasiswa telah mengalami krisis keilmuan.

Demikian disampaikan Ketua Umum Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Sumenep, Rusman Hadi, di sela-sela kegiatan “Sekolah Filsafat” yang diselenggarakan PC PMII Sumenep, di Yayasan Mamba’ul Ulum Gapura, Selasa-Kamis (26-28/07).
<>
Rusman Hadi menegaskan, kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk menjembatani kebuntuan dan krisis keilmuan di kalangan mahasiswa tersebut. “Melalui kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan pemikir-pemikir  muda kritis dari mahasiswa, khususnya kader-kader PMII,” tegasnya.

Kegiatan yang diikuti 21 orang peserta delegasi dari enam komisariat PMII di Sumanep ini, masih kata Rusman Hadi, merupakan salah satu bentuk ikhtiar nyata PC PMII Sumenep terhadap krisis keilmuan yang saat ini juga dialami oleh kader-kader PMII.

Sekolah filsafat ini sengaja mendatangkan seorang fasilitator yang cukup mumpuni di bidang filsafat, yakni Rasuki, S.Fil.I, alumnus Filsafat IAIN Sunan Ampel. Bahkan agar kegiatan pelatihan filsafat lebih efektif peserta dikarantina selama tiga hari. “Peserta sekolah filsafat ini sengaja kami batasi 21 orang agar lebih efektif,” ujar Rusman Hadi yang juga mantan Wakil Sekretaris PC IPNU Sumenep ini.

Redaktur     : Mukafi Niam
Kontributor : Abdul Hady JM