Warta

PMII Padang Tahlilan Peringati Peristiwa G30S

NU Online  ·  Jumat, 1 Oktober 2010 | 04:08 WIB

Padang, NU Online
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Padang adakan tahlilan mengenang peristiwa gempa 30 September 2009 (G30S) dan Gerakan 30 September 1965 (G30S). Tahlilan Kamis (30/9) malam di Sekretariat PMII Padang dipimpin Edison dengan tausyiah dari Mabincab PMII Padang Armaidi Tanjung.

Menurut Sekretaris PMII Padang Muntasir, kedua peristiwa tersebut patut kita kenang karena memiliki kesan mendalam bagi kita di Sumatera Barat. Peristiwa gempa 30 September 2009 lalu menelan korban ribuan orang dengan menghancurkan puluhan ribu rumah, gedung, dan harta benda lainnya.<>

"Hingga kini, masih banyak kita saksikan akibat bencana gempa tersebut. Mudah-mudahan dengan tahlilan ini semakin mendekatkan diri kita kepada Sang Pencipta, Allah SWT," kata Muntasir.

Mabincab PMII Padang Armaidi Tanjung menyebutkan, peristiwa gempa setahun lalu semua kader PMII di Kota Padang ikut merasakan dan menyaksikannya. Boleh jadi ada diantara keluarga yang jadi korban dan rumahnya yang hancur. Namun, peristiwa G30S yang terjadi 45 tahun silam, hanya bisa dibaca melalui buku sejarah dan melalui film penumpasan G30S.

"Bagaimana kejam dan akibatnya dari peristiwa G30S tersebut, kader PMII sekarang hanya dapat diketahui melalui buku sejarah dan film tersebut," kata Armaidi.

"Kader PMII jangan sekali-kali melupakan sejarah. Luka sejarah bangsa Indonesia tahun 1965 jangan sampai terulang kembali. Kita juga tidak ingin terjadi dendam sejarah. Karena anak-anak korban kekecaman PKI dengan anak-anak tokoh sentral PKI kini sudah berdamai. Mereka bisa saling memaafkan dengan membentuk Forum Anak Bangsa," kata Armaidi Tanjung. (arm)