PMII Magelang: Penyerbuan Kampus Unas Tindakan Brutal
NU Online · Rabu, 28 Mei 2008 | 02:09 WIB
Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Magelang, Jawa Tengah, menilai kasus penyerbuan aparat kepolisian terhadap mahasiswa di Kampus Universitas Nasional (Unas), pekan lalu, merupakan tindakan brutal dan menyalahi aturan.
Jika pemerintah terlalu represif menghalau setiap gerakan mahasiswa, maka akan merusak proses demokratisasi di Indonesia.<>
''Bagaimana ganasnya polisi memakai senjata menakuti mahasiswa. Di luar negeri, demonstrasi keras tak diberikan pengamanan mengunakan senjata lengkap seperti itu,'' kata Ketua PC PMII Magelang, Dodi Setiawan, di Magelang, Selasa (27/5) kemarin.
Tindakan represif polisi menghalau demonstran, menurutnya, justru akan membangkitkan semangat mahasiswa untuk melawan pemerintah. Hal tersebut bahkan akan menjadi masalah tersendiri bagi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.
''Sekarang ini musuh mahasiswa sudah jelas, adalah pemerintah yang semena-mena dan menyepelekan aksi mahasiswa. Kami telah diberangus dan ditakut-takuni dengan senjata,'' pungkas Dodi.
Demonstrasi, ujarnya, merupakan bagian dari pilar demokrasi. Karena itu, pihaknya menuntut Presiden Yudhoyono mundur karena telah menodai demokrasi di negeri ini. Dia meminta Presiden untuk membebaskan mahasiswa yang ditangkap tanpa alasan jelas.
''Saya sangat menyangkan pernyataan pemerintah yang menyatakan bahwa demo mahasiswa ditunggangi pihak-pihak tertentu. Dari zaman presiden Soekarno hingga sekarang, mahasiswa tetap konsisten selalu menyuarakan aspirasi rakyat,'' jelasnya.
Gelombang aksi mahasiswa, kata dia, bagian dari proses demokrasi yang belum tuntas. Jika diberangus, maka generasi muda akan melawan dengan berbagai cara. Aksi dengan jumlah kekuatan massa besar akan teus mewarnai pergerakan mahasiswa di berbagai daerah, tak terkecuali di Magelang. (man/sm)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
3
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
4
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
5
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
6
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
Terkini
Lihat Semua